Mendag Zulkifli Hasan. Foto: Medcom/Kautsar.
Kautsar Widya Prabowo • 4 October 2024 13:03
Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku belum memiliki solusi terhadap deflasi yang telah terjadi lima kali berturut-turut. Zulhas mengaku masih melakukan kajian lebih lanjut.
"Ini memang ada beberapa (komoditas) yang terlalu murah. Terlalu murah kan kita belum ada jalan untuk membantunnya kan gitu, belum ada," ujar Zulhas ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 4 Oktober 2024.
Zulhas membandingkan dengan inflasi. Pemerintah, kata Zulhas lebih cepat menangani inflasi karena pemerintah daerah telah memiliki instrumen melalui APBD dan dana tak terduga.
"Inflasi itu naik ya kita cepat bisa atasi sebetulnya karena ada bupati, ada walikota ada anggaran APBD dari dana yang tidak terduga kan, bisa," tuturnya.
Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan beberapa komoditas yang mengalami deflasi. Seperti cabai yang menyentuh harga Rp15 ribu dari sebelumnya Rp40 ribu dan telur menyampai Rp24 ribu dari sebelumnya Rp28 ribu.
Zulhas menduga fenomena ini terjadi akibat peralihan musim. Ia menilai kondisi panen akan lebih baik ketika musim hujan.
Namun, Zulhas mengaku belum dapat memastikan penyabab utama. Ia tengah mengamati perkembangan ke depan.
"Apa karena suplainya banyak sekali sehingga harganya terlalu murah, atau daya beli yang turun nanti kita lihat," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia kembali mengalami deflasi pada September 2024. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, tingkat deflasi bulanan (month to month/mtm) tercatat sebesar 0,12 persen.
Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) inflasi sebesar 1,84 persen.
"Deflasi pada September 2024 ini lebih dalam dibandingkan Agustus 2024 dan ini merupakan deflasi kelima pada 2024," ujar Amalia dalam konferensi pers dipantau daring, Senin, 1 Oktober 2024.