Kecelakaan Maut di Tol Pandaan, Pengawasan Truk ODOL Dinilai Belum Optimal

Lokasi kecelakaan truk dan bus di Tol Pandaan, Malang. Foto: Metrotvnews.com/Daviq Umar

Kecelakaan Maut di Tol Pandaan, Pengawasan Truk ODOL Dinilai Belum Optimal

Fachri Audhia Hafiez • 24 December 2024 15:42

Jakarta: Pengawasan terhadap truk Over Dimension and Overload (ODOL) dinilai belum optimal lantaran masih menjadi penyebab kecelakaan di jalan. Salah satunya terkait kecelakaan yang melibatkan bus dan truk di Jalan Tol Pandaan-Malang KM 77+200A, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Pengawasannya enggak pernah optimal. Pemerintah tidak serius mengatasi muatan lebih," kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno saat dihubungi Metrotvnews.com, Selasa, 24 Desember 2024.

Djoko mengatakan terhadap peristiwa kecelakaan itu belum ada sikap tegas dari pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan. Selain itu, Komisi V DPR yang menjadi mitra kerja Kementerian Perhubungan juga mesti bersuara.

Pasalnya, momentum liburan natal dan tahun baru (Nataru) saat ini banyak aktivitas kendaraan yang melintas. Sehingga, potensi kecelakaan cukup tinggi.

"Pokoknya ada kecelakaan lah. Sekarang itu (truk ODOL) sudah jadi monster jalanan," ujar Djoko.
 

Baca juga: Kemenhub Sebut Overheating Jadi Penyebab Truk Mundur Hingga Tabrak Bus di Tol Pandaan-Malang

Dia menekankan bahwa bisnis angkutan truk harus ditata agar lebih profesional. Bisnis tersebut harus memiliki sistem manajemen keselamatan serta hubungan industrial yang benar.

"Sehingga proses rekruitmen pengemudi juga melalui cara-cara yang benar dan memperhatikan kompetensi, serta ada batasan jam kerja serta pendapatan minimal. Memang ini punya konsekuensi terhadap tarif angkutan barang. Tidak masalah, yang paling penting adalah keselamatan bertransportasi bagi semua warga terjamin," jelas dia.

Djoko meminta pemerintah tidak bertindak secara reaktif ketika baru ada masalah. Dia harap tidak ada pembiaran terhadap masalah truk ODOL serta kejadian yang terus berulang.

"Saatnya pemerintah bertindak secara cerdas dan terencana. Kalau sudah bertindak cerdas dan terencana tapi kecelakaan masih terjadi, baru kita bisa bilang itu nasib. Tetapi kalau kondisi pembiaran itu terjadi terus menerus, tidak bisa dikatakan itu nasib dan tidak bisa pula kesalahannya dibebankan pada masyarakat," ujar Djoko.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)