Penguatan Karakter SDM Dinilai Upaya Cegah Fenomena Bunuh Diri

Ilustrasi. Medcom

Penguatan Karakter SDM Dinilai Upaya Cegah Fenomena Bunuh Diri

M. Iqbal Al Machmudi • 19 December 2024 20:55

Jakarta: Rentetan kasus bunuh diri yang diakibatkan teror pinjaman online (pinjol) sepanjang 2024 menjadikan Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks dalam upaya membangun karakter dan jati diri bangsa. Fenomena tersebut dianggap sebagai degradasi nilai-nilai moral, sosial, dan kebangsaan yang tercermin dari menurunnya pemahaman dan penghayatan terhadap Pancasila, khususnya di kalangan generasi muda.

"Tantangan era digital turut memperumit situasi dengan penetrasi media sosial yang mencapai 191,4 juta pengguna atau sekitar 73,7 persen dari populasi, paparan terhadap informasi yang tidak terverifikasi menjadi masif. Sepanjang 2023 saja, terdapat 1.615  kasus hoaks yang mengancam persatuan bangsa. Media sosial juga telah menciptakan amplifikasi yang memperdalam polarisasi di tengah masyarakat," kata Plt Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito saat dihubungi, Kamis, 19 Desember 2024.

Selama program Revolusi Mental berjalan, fokus pada lima gerakan, yaitu Indonesia tertib, mandiri, bersih, bersatu dan melayani. "Oleh karena itu, pada masa pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto, pemerintah merespons berbagai persoalan sosial dan kontemporer melalui pendekatan yang sistematis dan lebih terkoordinasi yaitu memperkuat pondasi karakter dan jati diri bangsa," ujar dia.

Di sisi lain, koordinasi penguatan karakter dan jati diri bangsa untuk mengintegrasikan berbagai aspek pembangunan karakter nasional secara lebih komprehensif. Misalnya, penguatan peran dan ketahanan keluarga, integrasi penguatan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan dalam sistem pendidikan formal, informal, maupun non formal, hingga penguatan budi pekerti.

"Dalam tataran praktis sesuai tugas fungsi deputi maka peran sinkronisasi kebijakan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh sektor, memastikan tak ada tumpang tindih, memanfaatkan pendekatan pentaheliks, menggandeng pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat hingga media," tutur dia.
 

Baca Juga: 

Pemberdayaan SDM untuk Ketahanan Pangan Nasional


Dalam konteks koordinasi, yakni mengawal implementasi kebijakan serta pengendalian melalui penyiapan sistem atau mekanisme monev yang berbasis teknologi digital.

"Pembangunan karakter dan jati diri bangsa adalah investasi jangka panjang. Dengan peran strategis Kemenko PMK dalam hal ini deputi penguatan karakter dan jati diri bangsa, kita memiliki peluang besar untuk menciptakan bangsa yang kuat secara moral dan kompetitif di tingkat global," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)