Sekjen PBB Antonio Guterres. (AP)
Marcheilla Ariesta • 22 January 2024 16:44
Kampala: Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengecam keras Israel atas tewasnya banyak warga sipil Palestina dalam operasi militer di Jalur Gaza. Ia menegaskan bahwa rentetan serangan tersebut, dan juga penolakan terhadap status kenegaraan bagi Palestina, "tidak dapat diterima."
“Operasi militer Israel telah menyebarkan kehancuran massal dan membunuh warga sipil dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya selama saya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal,” kata Guterres pada pembukaan pertemuan puncak G77+Tiongkok di ibu kota Uganda, Kampala.
Dilansir dari AFP, Senin, 22 Januari 2024, Guterres menyebut serangan Israel memilukan dan sama sekali tidak dapat diterima.
"Timur Tengah adalah tempat yang mudah terbakar, dan kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mencegah konflik terjadi di seluruh kawasan," sambungnya.
Israel melancarkan serangannya di Gaza setelah serangan kelompok pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel lebih dari 1.200 warga Israel dan orang asing terbunuh dan 240 orang disandera.
Sementara serangan balik Israel telah menewaskan lebih dari 25.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza hari ini, dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta orang di wilayah kantong tersebut mengungsi dari rumah mereka.
Selama perang, militer Israel telah menyatakan penyesalannya atas kematian warga sipil, namun mereka menuduh Hamas beroperasi di daerah padat penduduk dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, sebuah tuduhan yang dibantah oleh kelompok tersebut.