Peneliti ICW: Setiap Proses Seleksi Pimpinan KPK Selalu Ada Upaya Intervensi

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam tayangan Metro TV. Dok. Tangkapan Layar

Peneliti ICW: Setiap Proses Seleksi Pimpinan KPK Selalu Ada Upaya Intervensi

Imanuel R Matatula • 25 June 2024 18:57

Jakarta: Indonesia Corruption Watch (ICW) mendorong proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilakukan secara transparan dan akuntabel. Pasalnya, proses tersebut selalu dicurigai rentan akan intervensi dari pihak luar.

“Kami mencurigai setiap proses seleksi pimpinan KPK selalu ada upaya intervensi dari pihak mana pun,” kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam tayangan Metro TV, Selasa, 25 Juni 2024.

Kurnia menyebut nama KPK tengah anjlok karena beberapa kasus. Panitia seleksi calon pimpinan KPK diharapkan bisa membentengi diri dari berbagai intervensi pihak lain, termasuk intervensi dari pemerintah.

“Bagaimana Presiden Joko Widodo bisa menjamin pansel ini sebagai pansel yang independen? Karena pada periode 2019 yang memilih Firli Bahuri, Presiden masih Pak Jokowi, tentu kita khawatir praktik-praktik yang lama kembali terulang di tahun ini,” ucap Kurnia.
 

Baca Juga: 

Pendaftaran Capim-Dewas KPK Dibuka Besok


Kurnia menyinggung kejadian pada 2019, lebih dari 300 ribu masyarakat menandatangani petisi agar pansel, Presiden, dan DPR tidak salah pilih ketika seleksi pimpinan KPK. Ternyata kekhawatiran masyarakat itu benar.

“Ternyata pilihan Presiden dan Komisi III terbukti menjadi mimpi buruk bagi KPK, ada Firli Bahuri, ada Lili Pintauli Siregar," ujar Kurnia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)