Ilustrasi. Foto: dok MI/Sumaryanto.
Ade Hapsari Lestarini • 6 November 2024 20:30
Jakarta: Kepala Ekonom PT Bank Central Asia, David Sumual mengungkapkan, perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh dinamika global seperti hasil Pemilu Amerika Serikat dan melambatnya perekonomian Tiongkok.
Menurut David, saat ini dunia masih penuh ketidakpastian itu antara lain diwarnai utang Amerika Serikat yang mencapai 120 persen Produk Domestik Bruto (PDB) dan konflik geopolitik di sejumlah kawasan.
David berpendapat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa mengandalkan tabungan domestik semata, bila ingin mencapai di atas lima persen.
"Kalau perekonomian Indonesia mau tumbuh 6-7 persen, harus mampu menyerap investasi asing 3-4 kali lipat lebih besar daripada tahun ini," tegas David, saat diskusi daring bertema Prospek Perekonomian Indonesia Tahun 2025 yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu, 6 November 2024.
Ilustrasi. Foto: Freepik
David menyayangkan, yang terjadi di Indonesia saat ini malah terjadi deindustrialisasi. Sementara, ujar dia, di negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, malah mengalir investasi asing ke dalam negeri di sejumlah sektor.
David berharap pada 10-15 tahun mendatang bonus demografi yang kita miliki dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Baca juga: Ini Dia 2 Modal Penting Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional |