Mata Uang Yen Jepang. Foto: Unsplash.
Tokyo: Menteri Keuangan (Menkeu) Jepang Shunichi Suzuki mengatakan pergerakan nilai tukar yang berlebihan tidak diinginkan. Dia menegaskan kembali tekad pemerintah untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap penurunan tajam yen.
"Penting bagi nilai tukar mata uang untuk bergerak stabil dan mencerminkan fundamental. Volatilitas yang berlebihan tidak diinginkan. Kami melihat pergerakan pasar dengan urgensi yang tinggi," kata Suzuki, dilansir Channel News Asia, Jumat, 5 April 2024.
Mata uang yen jatuh ke level terendah dalam 34 tahun di 151,975 terhadap dolar AS pada minggu lalu meskipun ada perubahan kebijakan bersejarah Bank of Japan (BoJ) yang mengakhiri delapan tahun suku bunga negatif.
Tak lama setelah yen mencapai titik terendah dalam 34 tahun pada Rabu pekan lalu, Suzuki mengatakan pihak berwenang siap untuk mengambil langkah tegas terhadap pergerakan spekulatif yen sebagai peringatan terkuat hingga saat ini intervensi mata uang akan segera terjadi.
Setelah itu dolar AS jatuh ke level terendah dua minggu di 150,95 yen. Peringatan lisan berulang kali dari pihak berwenang membuat investor tetap waspada terhadap kemungkinan intervensi pembelian yen.
Dia telah menunda penggunaan bahasa tersebut sejak saat itu, namun terus memperingatkan bahwa pihak berwenang tidak akan mengesampingkan opsi apa pun untuk menangani penurunan yen yang berlebihan.
Kecepatan kenaikan suku bunga
Pelaku pasar juga menantikan petunjuk dari Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) Kazuo Ueda mengenai seberapa cepat bank sentral selanjutnya dapat menaikkan suku bunga.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Asahi, Ueda mengatakan inflasi kemungkinan akan meningkat dari musim panas menuju musim gugur karena kenaikan gaji besar tahun ini mendorong kenaikan harga, yang menandakan kemungkinan kenaikan suku bunga lagi di akhir tahun ini.
Ueda juga mengatakan BOJ dapat merespons dengan kebijakan moneter jika penurunan yen berdampak signifikan terhadap inflasi dan upah, menunjukkan bahwa pergerakan yen merupakan salah satu faktor yang dapat memicu kenaikan suku bunga.
"Pergerakan nilai tukar merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi perekonomian dan harga. Kami akan terus mencermati perkembangan pasar mata uang dan dampaknya terhadap perekonomian dan harga, sambil bekerja sama dengan pemerintah," kata dia.
Ekspektasi kesenjangan suku bunga antara Amerika Serikat dan Jepang akan tetap lebar terus mendorong penjualan yen.