Presiden Prancis Emmanuel Macron. (AP)
Willy Haryono • 3 December 2023 16:00
Dubai: Presiden Prancis Emmanuel Macron memprediksi perang antara militer Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas dapat berlangsung selama sepuluh tahun atau satu dekade. Hal itu dapat terjadi jika tujuan Israel dalam menjalankan operasi militer di Jalur Gaza adalah melenyapkan Hamas secara menyeluruh.
Pernyataan Macron merujuk pada sikap pemerintahan Israel saat ini, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang memandang Hamas sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.
"Saya pikir kita berada pada titik di mana pemerintah Israel harus mendefinisikan tujuan dan keadaan akhir yang mereka inginkan dengan lebih tepat," kata Macron dalam konferensi pers di sela-sela perundingan iklim COP28 PBB di Dubai.
Israel memulai pengeboman tanpa pandang bulu di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan lebih dari 15.000 warga Palestina di tengah pengepungan menyeluruh terhadap wilayah tersebut. Operasi militer itu dilakukan sebagai balasan atas serangan kilat Hamas di hari yang sama.
Selama perang, Israel telah menghalangi akses penyaluran bantuan makanan, air dan bahan bakar bagi 2,3 juta warga Gaza. Israel juga terus menargetkan rumah sakit, sekolah, kamp pengungsi dan banyak bangunan lainnya di Gaza.
Serangan kilat Hamas pada 7 Oktober telah menewaskan 1.200 warga Israel dan menyandera 240 orang, dengan beberapa di antaranya telah dibebaskan.