PLTS Terapung Cirata. Foto: Dokumen PLN
Annisa Ayu Artanti • 5 December 2023 17:20
Dubai: PT PLN (Persero) dan Subholdingnya, PLN Nusantara Power (PLN NP) dan Masdar, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab menjajaki penambahan kapasitas Terapung PLTS Cirata.
PLN dengan Masdar juga melakukan penandatanganan MoU untuk eksplorasi pengembangan bisnis energi untuk pasar internasional.
Kesepakatan antara PLN-Masdar dan PLN NP-Masdar ditandatangani di sela-sela acara Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa Bangsa atau COP28 di Dubai, UEA.
Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Aldhaheri menyampaikan, MoU antara PLN dan Masdar ini merupakan kelanjutan kerja sama bilateral antara UEA dan Indonesia.
"Seperti kita ketahui bersama, ini merupakan kelanjutan dari hubungan baik antara Uni Emirat Arab dan Indonesia. Penandatanganan MoU ini bukti pentingnya sektor EBT untuk kita," ujar Aldhaheri dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Desember 2023.
Baca juga: Kerja Sama PLN & Masdar di Bidang Renewable Energy dan Green Hydrogen
Penguatan kerja sama bilateral RI-UEA
Sementara itu Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, kolaborasi ini akan menguatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dengan UEA.
Lebih lanjut, PLN bersama Masdar juga berharap bisa melanjutkan kolaborasinya untuk peningkatan EBT di tingkat lokal dan global.
"Kita kolaborasi dalam rangka investasi program EBT, bukan hanya di Indonesia, tetapi seantero dunia. Ini kolaborasi internasional dalam akselerasi transisi energi. Perubahan iklim ini masalah global, untuk itu dibutuhkan juga solusi secara global dalam bentuk kolaborasi," ujar Darmawan.
Soal penambahan kapasitas PLTS Terapung Cirata, Darmawan mengatakan peluang itu sangat terbuka mengingat saat ini baru 4 persen dari maksimal 20 persen luas permukaan danau yang dimanfaatkan.
"Kita butuh langkah-langkah, studi untuk penambahan kapasitas PLTS Terapung Cirata ini secara teknisnya seperti apa. Juga dampak terhadap sistem kelistrikan, karena produksi listrik dari EBT karakternya intermittent atau fluktuatif," jelas Darmawan.
Dirinya mengatakan, tantangan yang mesti dipecahkan kedua belah pihak adalah bagaimana menyeimbangkan fluktuasi EBT. Hal ini penting untuk menjaga sistem PLN tetap stabil seiring banyaknya variabel EBT yang masuk.
"Kita akan merancang sistem kelistrikan yang stabil. Kita juga bangun
smart grid dengan
flexible generation, smart control center dan smart distribution agar semua bisa tertangani dan proyek ini berjalan dengan baik," imbuh Darmawan.