Korban konflik Sudan. (EFE)
Marcheilla Ariesta • 15 August 2024 08:51
Washington: Amerika Serikat (AS) mengatakan, tentara Sudan bertanggung jawab untuk bergabung dalam perundingan perdamaian yang ditengahi Washington di Jenewa. Perundingan damai itu dimulai pada Rabu, 14 Agustus 2024, tanpa persetujuan dari Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) untuk berpartisipasi.
"Kami telah menekankan bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk berada di sana, dan kami akan terus memperjelasnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel, dikutip dari Anadolu, Kamis, 15 Agustus 2024.
Patel mengatakan, ada sejumlah negara terkait yang memiliki kepentingan pribadi untuk melihat penghentian permusuhan di Sudan, dan AS menyambut baik negara mana pun yang memiliki tujuan yang sama untuk berpartisipasi.
Ia mengatakan bahwa sesi pembukaan hari Rabu di Jenewa mencakup mitra internasional dan teknis, serta perwakilan dari Swiss, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Uni Afrika, dan PBB.
"Kami berada di sana dengan fokus yang tajam untuk memastikan bahwa SAF (Angkatan Bersenjata Sudan) dan RSF (Pasukan Dukungan Cepat) mematuhi komitmen Jeddah mereka. Dalam deklarasi Jeddah, baik SAF maupun RSF berkomitmen untuk memperluas diskusi guna mencapai penghentian permusuhan secara permanen,” kata Patel.
Sudan telah terperosok dalam pertempuran antara tentara yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, kepala Dewan Berdaulat yang berkuasa, yang juga dikenal sebagai SAF, dan RSF yang dipimpin oleh mantan wakilnya, Mohamed Hamdan Dagalo.
Situasinya masih mengerikan di tengah konflik mematikan yang telah menewaskan hampir 18.800 korban dan menyebabkan hampir 10 juta orang mengungsi sejak April 2023, menurut data PBB.
Penyelenggara mengatakan pembicaraan tersebut dapat berlangsung hingga 10 hari di lokasi yang dirahasiakan di Swiss. Pembicaraan tersebut tidak terbuka untuk umum.
Baca juga: Jokowi Berharap Konflik di Sudan Segera Selesai