Realisasi Investasi Tembus Rp829,9 Triliun di Semester I-2024

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia - - Foto: dok BKPM

Realisasi Investasi Tembus Rp829,9 Triliun di Semester I-2024

Faustinus Nua • 29 July 2024 18:08

Jakarta: Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia selama periode Januari-Juni 2024 atau semester I-2024 mencapai Rp829,9 triliun. Nilai tersebut mencapai 50,3 persen dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.650 triliun di 2024.

"Dengan target dari Rp1.650 triliun kita sudah mencapai 50,3 persen. Jadi siapa yang jadi penerus saya dia tinggal mencari 49,7 persen," ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Senin, 29 Juli 2024.

Bahlil menjelaskan realisasi investasi pada semester I-2024 ini meningkat 22,3 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dengan capaian realisasi tersebut, penyerapan tenaga kerja mencapai 1.225.042 orang.

Dari total realisasi Rp829,9 triliun, sebanyak 50,8 persen atau Rp421,7 triliun merupakan penyertaan modal asing (PMA) dan sisanya Rp408,2 triliun atau 49,2 persen adalah penyertaan modal dalam negeri (PMDN). Pada semester I-2024 ini, PMA naik 16,1 persen secara tahunan dan PMDN juga meningkat lebih tinggi yakni 29,4 persen.

"50,8 persen atau sekitar Rp421,7 triliun merupakan penanaman modal asing (PMA) dan sisanya 49,2 persen merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN), atau sekitar Rp408,2 triliun," imbuh dia.
 

49,8% investasi mengalir ke Jawa


Bahlil mengungkapkan, bila dilihat secara geografis, sebanyak Rp413,7 triliun atau 49,8 persen investasi pada semester I ini mengalir ke Jawa. Sisanya, Rp416,2 triliun atau 50,2 persen masuk ke luar Jawa. Baik Jawa dan luar Jawa mengalami kenaikan realisasi investasi, sebesar masing-masing 27,8 persen dan 17,3 persen.

PMDN pada semester I masih didominasi oleh sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dan pertambangan yang masing-masing mencapai Rp59,9 triliun dan Rp53,4 triliun.

Kemudian disusul oleh perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp36,6 triliun dan perdagangan dan reparasi Rp35 triliun. Posisi kelima adalah industri makanan sebesar Rp33 triliun.

Sementara itu, PMA banyak mengalir ke sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar USD7,1 miliar dan pertambangan USD2,3 miliar.

Posisi ketiga ada transportasi, gudang dan telekomunikasi dan pertambangan USD2 miliar dan keempat industri kimia dan farmasi USD1,9 miliar. Posisi kelima ditempati industri kertas dan percetakan USD1,8 miliar.
 
Baca juga: Pemerintah Telusuri Permasalahan Anomali Hilirisasi
 

PMDN paling banyak masuk ke Jakarta


Secara lokasi, pada semester I-2024, PMDN terbanyak masuk ke DKI Jakarta dan Jawa Barat, yakni masing-masing Rp69,3 triliun dan 49,2 triliun. Selanjutnya, posisi ketiga adalah Jawa Timur Rp44,1 triliun dan keempat, Riau Rp40,3 triliun. Kelima adalah Kalimantan Timur dengan Rp24,4 triliun.

Kemudian, PMA pada semester I-2024 mengalir terbanyak ke Jawa Barat dengan USD5,3 miliar dan Sulawesi Tengah USD3,9 miliar. Posisi ketiga adalah DKI Jakarta USD3,4 miliar dan posisi keempat Maluku Utara USD2,8 miliar. Posisi kelima ditempati oleh Banten dengan USD2,4 miliar.

Dari asal negara investasi, Singapura berada di posisi pertama dengan USD8,9 miliar, disusul Tiongkok USD3,9 miliar dan Hong Kong USD3,8 miliar. Adapun, Amerika Serikat menempati posisi keempat sebesar USD2 miliar dan kelima Jepang dengan USD1,8 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)