Pupuk palsu yang diungkap Polda Jabar, Metrotvnews.com/ Ismail (Ismail)
Theofilus Ifan Sucipto • 7 May 2024 15:12
Jakarta: Peredaran pupuk palsu dinilai semakin masif. Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (ABBTI) Dwi Andreas Santosa mengimbau masyarakat mewaspadai hal itu.
"Sampai dengan saat ini tidak akan pernah hilang itu," kata Dwi dalam keterangan yang dikutip Selasa, 7 Mei 2024.
Menurut dia, kewaspadaan mesti ditingkatkan karena pupuk tersebut dapat memikat petani. Dwi mencontohkan penggerebekan pabrik pupuk di Desa Burangkeng, Setu, Bekasi. Polisi menangkap HAR dan menetapkan dia sebagai tersangka.
Perkara tersebut diawali temuan dari masyarakat dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Kepolisian menangkap tersangka dan sejumlah barang bukti, yakni lima ton kaptan (Kapur), 14 kaleng pewarna, satu unit mesin jahit, dan tiga buah nota buku/kwitansi (produksi, penjualan, dan gaji).
Baca: Satgas Pangan Polri Temukan Penyimpangan Pupuk Subsidi |