Saham AS di Wall Street Melonjak

Ilustrasi Wall Street. Foto: Unsplash.

Saham AS di Wall Street Melonjak

Husen Miftahudin • 3 May 2024 08:22

New York: Indeks saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street naik pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Federal Reserve mengindikasikan pihaknya condong ke arah sikap dovish.
 
Mengutip Barrons.com, Jumat, 3 Mei 2024, Dow Jones (.DJI) naik 322,37 poin atau 0,85 persen menjadi 38.225,66. S&P 500 (.SPX) memperoleh tambahan sebanyak 45,81 poin atau 0,91 persen menjadi 5.064,20. Nasdaq Composite (.IXIC) memperoleh tambahan 235,48 poin atau 1,51 persen menjadi 15.840,96.
 
Saham-saham AS ditutup dengan kenaikan yang solid, setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan meskipun pembacaan inflasi baru-baru ini menunjukkan kemungkinan akan memakan waktu lebih lama dari perkiraan bagi pejabat bank sentral untuk merasa yakin inflasi akan melanjutkan penurunannya, namun kemungkinan kenaikan suku bunga juga masih kecil kemungkinannya.
 
Pasar secara konsisten mengurangi waktu dan jumlah penurunan suku bunga The Fed tahun ini karena inflasi terbukti stabil dan pasar tenaga kerja tetap berada pada pijakan yang kuat.
 
Setelah memperkirakan pemotongan pertama akan dilakukan pada Maret di awal tahun, pasar sekarang melihat peluang yang lebih baik dari 60 persen The Fed akan melakukan pemotongan setidaknya 25 basis poin pada September, menurut FedWatch Tool dari CME.
 
Bank sentral AS juga mengatakan akan memperlambat kecepatan penarikan neraca mulai 1 Juni 2024 untuk memastikan proses ini tidak menimbulkan tekanan yang tidak semestinya di pasar keuangan.
 
Data ekonomi AS juga menunjukkan pasar tenaga kerja masih ketat, menjelang data penggajian pemerintah yang dirilis pada Jumat. Sementara data lain menunjukkan produktivitas pekerja melemah pada kuartal pertama.
 
Klaim pengangguran di angka 208 ribu membantu menegaskan hal tersebut, namun laporan pasar tenaga kerja besok akan menjadi laporan besar dan menegaskan pandangan The Fed mengenai seberapa kuat itu.
 

Baca juga: Tak Sejalan dengan Gerak Bursa Asia, IHSG Ditutup Melemah
 

Saham di Eropa turun tipis

 
Sementara saham-saham di Eropa berakhir sedikit lebih rendah setelah menyentuh level terendah satu minggu di awal sesi, karena investor kembali dari liburan pertengahan minggu dan mencerna pengumuman The Fed serta sejumlah laporan pendapatan.
 
Yen Jepang juga tetap menjadi fokus, karena adanya dugaan putaran intervensi lain terhadap mata uang tersebut tak lama setelah Powell selesai berbicara, yang merupakan peristiwa kedua pada minggu ini.
 
Terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,78 persen menjadi 153,26 setelah jatuh serendah 153,07 pada sesi tersebut.
 
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,35 persen menjadi 105,34, dengan euro menguat 0,15 persen pada USD1,0725. Poundsterling menguat 0,06 persen menjadi USD1,2534.
 
Imbal hasil (yield) Treasury AS berfluktuasi setelah dirilisnya data The Fed dan data ekonomi, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun 0,8 basis poin menjadi 4,583 persen, dari 4,591 persen pada akhir Rabu. Imbal hasil obligasi 2 tahun, yang biasanya bergerak sesuai ekspektasi suku bunga, turun 5,2 basis poin menjadi 4,8872 persen dari 4,939 persen.
 
Harga minyak sedikit berubah setelah merosot ke level terendah dalam tujuh minggu, melemah setelah data pasar tenaga kerja AS. Minyak mentah AS turun 0,06 persen menjadi USD78,95 per barel dan Brent menetap di USD83,67 per barel, naik 0,28 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)