Tersangka pelecehan terhadap anak MR. Medcom.id/Siti Yona Hukmana
Siti Yona Hukmana • 5 June 2024 20:32
Jakarta: MR, 5 menjadi korban tindak pidana asusila oleh ibu kandungnya R, 22. Bocah itu dinilai berpotensi melakukan perbuatan menyimpang usai menjadi korban.
"Karena modus yang dilakukan oleh pelaku ibu ini kan perilaku menyimpang, bukan yang umum bukan yang lazim. Seorang ibu memperlakukan seksual kepada anaknya, saya mungkin tidak perlu menjelaskan ya bagaimana, tapi kita semua tahu itu perilaku menyimpang," kata Komisioner KPAI Subsklaster Anak Korban Pornografi dan Cybercrime, Kawiyan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Juni 2024.
Kawiyan mengatakan banyak korban kekerasan seksual berpotensi menjadi pelaku untuk balas dendam. Oleh karena pernah menjadi korban, ketika dewasa bisa punya ancang-ancang melakukan hal serupa mengingat masa lalunya yang belum tuntas.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berupaya mencegah potensi tersebut bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Polda Metro Jaya. Bahkan, KPAI disebut juga melakukan kampanye tentang bijak bermedia sosial, agar tidak mengunggah konten-konten asusila, konten pornografi, dan konten kekerasan terhadap anak di media sosial.
"Karena ini akan berpengaruh negatif terhadap para pengguna media sosial, netizen, penonton dan sebagainya," ungkap dia.
Dalam kasus kekerasan seksual, KPAI berkomitmen menyelamatkan anak-anak yang menjadi korban dan anak-anak yang belum menjadi korban. Dua hal itu dinilai sama pentingnya untuk dilindungi.
Di samping itu, si ibu sebagai pelaku disebut tidak menutup kemungkinan juga melakukan dua tindak pidana. Yakni menyebarluaskan konten asusila dan persetubuhan badan.
Baca juga: Polisi Dalami Dugaan Pengancaman Terhadap Ibu Lecehkan Anak Kandung di Tangerang |