Investasi Tenaga Surya Lampaui Sumber Listrik Lain

Panel Surya. Foto: Unsplash.

Investasi Tenaga Surya Lampaui Sumber Listrik Lain

Arif Wicaksono • 6 June 2024 20:19

Texas: Investasi pembangkit listrik tenaga surya naik lebih tinggi bila dibandingkan gabungan semua sumber listrik lainnya, dengan investasi yang direncanakan mencapai setengah triliun dolar pada tahun ini.
 

baca juga: 

Produsen Panel Surya Butuh Efektivitas Pemasaran


Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan dalam laporannya investasi global pada energi ramah lingkungan tahun ini akan mencapai USD2 triliun, dua kali lipat jumlah investasi bahan bakar fosil. IEA menuturkan investasi gabungan pada energi terbarukan dan jaringan listrik melampaui jumlah yang dibelanjakan untuk bahan bakar fosil untuk pertama kalinya pada 2023.

"Investasi energi ramah lingkungan mencetak rekor baru bahkan di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan, hal ini menyoroti momentum di balik ekonomi energi global yang baru," kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol, dilansir Channel News Asia, Kamis, 6 Juni 2024.

Perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia meningkatkan pengeluaran untuk produksi energi ramah lingkungan guna mengurangi emisi karbon dari pembakaran bahan bakar fosil yang menyebabkan perubahan iklim yang mematikan.

Laporan tersebut mengatakan perbaikan rantai pasokan dan penurunan biaya mendorong investasi dalam bentuk energi bersih, yang mencakup panel surya, turbin angin, mobil listrik dan pompa panas, serta pembangkit listrik tenaga nuklir.

Investasi gabungan dalam energi terbarukan dan nuklir untuk pembangkit listrik kini diperkirakan mencapai 10 kali lipat jumlah investasi energi berbahan bakar fosil, terutama tenaga surya, dan Tiongkok merupakan investasi terbesar.

"Lebih banyak uang yang disalurkan ke panel surya (panel fotovoltaik) dibandingkan gabungan semua teknologi pembangkit listrik lainnya," kata laporan itu.

Biaya panel surya

Biaya panel surya telah menurun sebesar 30 persen selama dua tahun terakhir dan pada 2024 investasi pada panel surya akan tumbuh hingga USD500 miliar karena turunnya harga modul yang mendorong investasi baru.

Sebagai perbandingan, investasi hulu migas global diperkirakan meningkat tujuh persen pada 2024 hingga mencapai USD570 miliar, menyusul peningkatan serupa pada 2023.

IEA memperingatkan adanya ketidakseimbangan dan kekurangan besar dalam arus investasi energi di banyak belahan dunia karena proyek energi bersih masih sangat mahal.

Tidak termasuk raksasa energi terbarukan Tiongkok, dana sebesar USD300 miliar yang diinvestasikan oleh negara-negara berkembang masih jauh dibawah kebutuhan untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat di banyak negara tersebut.

"Lebih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa investasi menjangkau tempat-tempat yang paling membutuhkan," kata Birol.

IEA mengatakan untuk mencapai tujuan global jangka menengah untuk mengurangi emisi karbon berbahaya, investasi pada energi terbarukan harus digandakan di seluruh dunia pada 2030.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)