Sayap Kanan Israel Menari-nari di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Aksi ultranasionalis Israel di Yerusalem dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Foto: The National

Sayap Kanan Israel Menari-nari di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Fajar Nugraha • 6 June 2024 12:58

Yerusalem: Warga ultranasionalis Israel bentrok dengan warga Palestina saat mereka memaksa masuk ke area paling sensitif di Yerusalem pada Rabu 5 Juni 2024. Sementara ribuan polisi dikerahkan ke jalan untuk pawai Hari Bendera yang kontroversial.

Puluhan ribu orang berpartisipasi dalam pawai tahunan tersebut, yang telah dipromosikan oleh kelompok sayap kanan Israel dan sebelumnya telah menjadi titik api antara para peserta pawai dan warga Palestina di kota tersebut.

Seorang ekstremis meneriakkan, "tidak ada lagi Al Aqsa, tidak ada lagi anak-anak di Gaza" saat massa bergerak melalui Kawasan Muslim. Sebelumnya ratusan warga Israel mengunjungi kompleks Al Aqsa dan melambaikan bendera pada hari sebelumnya.

Kekerasan pecah saat para ekstremis yang mengenakan kemeja putih menyerang wartawan, dengan botol-botol dilempar dari kerumunan.

Sebagai tanggapan, polisi Israel mengatakan, mereka menahan provokator yang melemparkan benda-benda ke pers di dekat Gerbang Damaskus.

"Kami mengutuk keras segala upaya untuk melukai wartawan dan personel media yang menjalankan tugas mereka, serta individu lainnya," kata polisi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Middle East Monitor, Kamis 6 Juni 2024.

"Para penyerang yang melanggar hukum ini mengganggu semua peserta pawai, baik melalui perilaku mereka yang kasar maupun melalui teriakan-teriakan keji dan tidak dapat diterima yang terdengar dari mulut mereka," kata polisi dalam kecaman yang keras.

Sebelumnya pada hari itu, polisi Israel terlihat menyerang pemilik toko Palestina di Muslim Quarter, sementara seorang jurnalis Palestina yang mengenakan jaket antipeluru dikelilingi oleh segerombolan pria dan diserang. Ia membutuhkan perawatan medis.

Jurnalis lain, termasuk koresponden The National, juga mendapat tanggapan keras dari petugas polisi.

Pawai tersebut –,bagian dari perayaan Hari Yerusalem, hari libur umum Israel untuk menandai momen ketika Israel sepenuhnya menduduki Yerusalem pada tahun 1967,– menyebabkan 11 hari pertempuran antara Israel dan Hamas pada tahun 2021.

Pada hari Rabu, pawai dimulai pada sore hari, mengikuti rute melalui Gerbang Damaskus menuju Tembok Barat.

Meskipun ada kekhawatiran bahwa ketegangan atas perang Gaza dapat membuat hari itu lebih tidak menentu, otoritas Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa pawai akan tetap dilanjutkan.

Polisi mengatakan lebih dari 3.000 personel dikerahkan di kota itu pada hari Rabu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)