Soal Penarikan Dana Jumbo Muhammadiyah dari BSI, Erick Thohir Was-was

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Foto: MI/Susanto.

Soal Penarikan Dana Jumbo Muhammadiyah dari BSI, Erick Thohir Was-was

Media Indonesia • 8 June 2024 15:02

Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara perihal keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang melakukan penarikan dana jumbo dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
 
Dia mengeklaim belum mendapat laporan resmi dari pihak Muhammadiyah maupun dari direksi BSI terkait pengalihan dana tersebut.
 
Diketahui pengumuman pemindahan dana tersebut m tertuang dalam Memo Nomor 320/I.0/A/2024 tentang Konsolidasi Dana tertanggal 30 Mei 2024. Memo ini menyatakan bahwa PP Muhammadiyah akan mengalihkan dana itu ke sejumlah bank lain. Tidak disebutkan pasti berapa nominal dananya, namun dikabarkan sebesar Rp13 triliun-Rp15 triliun.
 
"Saya belum dapat laporannya. Saya juga enggak mau berpolemik dengan isu-isu yang dari pihak Muhammadiyah saja belum bicara ke saya, atau pihak BSI belum bicara ke saya," ujar Erick di Jakarta, dikutip Sabtu, 8 Juni 2024.
 
Menteri BUMN menegaskan akan mencari solusi atas permasalahan tersebut untuk menjaga industri perbankan syariah. Pasalnya, penarikan dana besar oleh Muhammadiyah dikhawatirkan dapat menggerus likuiditas dan kepercayaan nasabah BSI.
 
"Insyaallah semua ada solusi selama kita juga mencari jalan sama-sama dan tidak punya pikiran yang mungkin terkompulasi jadi sesuatu yang negatif. Saya rasa masalah ini bisa kita bicarakan," tegas dia.
 

Baca juga: Keuangan BSI Tak Goyang Meski Muhammadiyah Tarik Dana Jumbo
 

Ciptakan kompetisi bank syariah yang baik

 
Sebelumnya diberitakan, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyampaikan penarikan dana dari BSI dilakukan berdasarkan pertimbangan organisasi untuk menghindari munculnya risiko. Sebab, dana Muhammadiyah sejauh ini terpusat di bank syariah pelat merah itu.
 
"Penempatan dana muhammadiyah terlalu banyak berada di BSI, sehingga secara bisnis dapat menimbulkan risiko konsentrasi (concentration risk), sementara di bank-bank syariah lain masih sedikit," ujar dia.
 
Anwar menyebut dengan penempatan dana yang terlampau besar di BSI, menyebabkan bank syariah lain sulit berkompetisi dengan margin yang ditawarkan BSI. Hal itu terkait dengan penempatan dana maupun pembiayaan kepada publik.

(INSI NANTIKA JELITA)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)