Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen Kementerian ESDM
Media Indonesia • 16 January 2024 16:28
Jakarta: Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji menyampaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor minyak dan gas bumi (migas) sebesar Rp117 triliun di sepanjang 2023.
Capaian tersebut menurun dibandingkan capaian di 2022 yang sebesar Rp148,7 triliun. Ia menerangkan alasan anjloknya PNBP tersebut berkaitan erat dengan tren harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) yang menyusut di 2023.
Dalam data Dirjen Migas, rata-rata ICP Januari-Desember 2023 sebesar USD78,43 per barel. Sedangkan rata-rata ICP Januari-Desember 2022 mencapai USD97,03 per barel.
"Memang di 2023 itu PNBP menurun dari 2022 karena mengikuti ICP. Kita lihat ICP di 2022 memang amat tinggi, sehingga penerimaan di 2022 lebih tinggi dan di 2023 turun lagi," ujar Tutuka dalam konferensi pers Capaian Kinerja Subsektor Migas 2023, dilansir Media Indonesia, Selasa, 16 Januari 2024.
Untuk kinerja produksi siap jual atau lifting minyak di 2023 menurun menjadi 605,5 ribu barel per hari (mbopd), turun dari lifting. Sementara, lifting gas di 2023 naik tipis dibandingkan 2022 menjadi 1.100 ribu barel setara minyak per hari (mboepd).
Baca juga:
Investasi Proyek Strategis Hulu Migas RI Capai USD45,09 Miliar |