IMF: Ekonomi Pakistan Masih Berisiko Tinggi Alami Penurunan

Pakistan. Foto: Unsplash.

IMF: Ekonomi Pakistan Masih Berisiko Tinggi Alami Penurunan

Arif Wicaksono • 11 May 2024 13:29

Karachi: Dana Moneter Internasional (IMF) menuturkan resiko penurunan perekonomian Pakistan masih sangat tinggi walaupun sudah menerima bantuan finansial.
 

baca juga:

Pakistan Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga


"Risiko penurunan masih sangat tinggi. Meskipun pemerintahan baru telah mengindikasikan niatnya untuk melanjutkan kebijakan The Stand-by Arrangement (SBA), atau bantuan untuk pemulihan ekonomi Pakistan, karena ketidakpastian politik masih signifikan," kata IMF dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 11 Mei 2024.

IMF menambahkan kompleksitas politik dan tingginya biaya hidup dapat membebani kebijakan itu. IMF seraya menambahkan ketimpangan kebijakan, serta rendahnya pendanaan eksternal, dapat memberikan  tekanan pada nilai tukar.

IMF juga mengatakan harga komoditas yang lebih tinggi dan gangguan terhadap pengiriman barang, atau kondisi keuangan global yang lebih ketat, juga akan berdampak buruk terhadap stabilitas eksternal Pakistan. Dana tersebut menekankan perlunya pencairan pembiayaan eksternal pasca-program yang tepat waktu.

Pakistan hindari gagal bayar

Pakistan bulan lalu menyelesaikan program jangka pendek senilai USD3 miliar, yang membantu mencegah gagal bayar. Namun pemerintahan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif telah menekankan perlunya program baru yang berjangka lebih panjang. Pakistan berhasil menghindari gagal bayar pada musim panas lalu, dan perekonomiannya yang bernilai USD350 miliar telah stabil setelah selesainya program IMF terakhir, dengan inflasi turun menjadi sekitar 17 persen pada April dari rekor tertinggi 38 persen pada Mei tahun lalu.

Pakistan menghadapi kekurangan fiskal yang tinggi dan meskipun negara tersebut telah mengendalikan defisit neraca eksternal melalui mekanisme pengendalian impor, hal ini terjadi dengan mengorbankan pertumbuhan yang stagnan, yang diperkirakan akan mencapai sekitar 2 persen tahun ini dibandingkan dengan pertumbuhan negatif tahun lalu. Pakistan diperkirakan akan mencari dana setidaknya USD6 miliar serta  meminta pendanaan tambahan di bawah Resilience and Sustainability Trust.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)