Vietnam. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 21 November 2023 21:36
Hanoi: Vietnam, salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara, memerlukan peraturan dan kebijakan yang lebih jelas untuk mendukung ledakan energi ramah lingkungan yang menopang industri manufaktur.
Vietnam menjadi semakin penting dalam rantai pasokan global, dengan pabrik produsen elektronik seperti Apple Inc Namun lonjakan ini membebani sektor ketenagalistrikan sekaligus meningkatkan permintaan akan energi rendah karbon.
Rencana Energi Made in Vietnam 3.0, yang diterbitkan oleh Kelompok Kerja Ketenagalistrikan dan Energi di Forum Bisnis Vietnam, menyatakan negara tersebut kurang memiliki kejelasan mengenai kebijakan dan penetapan harga.
Hal ini sekaligus mengurangi kepercayaan investor dan memperlambat negosiasi mengenai langkah-langkah yang akan mempercepat kemajuan, misalnya mengizinkan pembelian listrik langsung dari Vietnam.
“Tidak adanya kerangka hukum khusus untuk energi terbarukan di Vietnam merupakan hambatan besar bagi investasi energi,” kata laporan tersebut dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 21 November 2023.
Vietnam sudah menyetujui kesepakatan pendanaan senilai USD15,5 miliar pada tahun lalu untuk membantu membiayai transisinya dari penggunaan batu bara dan memajukan tanggal puncak emisinya hingga 2030. Namun, seperti halnya perjanjian serupa di Indonesia, rencana investasi tersebut menghadapi banyak kendala seperti pendanaan.