Serangan Israel ke sekolah yang menjadi penampungan warga Gaza. Foto: EFE-EPA
Medcom • 13 September 2024 18:25
Yerusalem: Militer Israel mengumumkan bahwa sembilan pria yang mereka klaim sebagai pejuang Hamas tewas dalam serangan udara di Gaza pada Kamis 12 September 2024. Serangan tersebut menewaskan 6 staf dari badan pengungsi PBB, UNRWA.
Militer Israel menuduh tiga dari sembilan orang itu tersebut juga bekerja untuk UNRWA. Namun kabar inibelum bisa secara independen memverifikasi identitas mereka, dan belum ada komentar dari Hamas terkait klaim tersebut.
UNRWA melaporkan bahwa enam stafnya tewas dalam dua serangan udara yang menghantam sekolah di Gaza tengah pada Rabu, yang juga berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi orang-orang yang mengungsi.
Ini adalah insiden dengan jumlah kematian staf UNRWA terbanyak dalam satu kejadian sejak konflik dimulai.
Sehingga, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengecam serangan ini telah menelan korban mencapai 18 orang, termasuk staf UNRWA, wanita dan anak-anak.
“penyelidikan independen dan menyeluruh untuk memastikan pertanggungjawaban atas kejadian ini,” kata Dujarric.
Juru Bicara UNRWA, Juliette Touma, menyatakan bahwa hingga Kamis, pihak berwenang Israel belum meminta daftar staf yang tewas dalam serangan di sekolah tersebut. Namun, militer Israel mengklaim telah mengajukan permintaan tersebut.
Militer Israel mengklaim bahwa mereka selalu berupaya untuk meminimalkan korban sipil saat menghadapi militan Hamas, yang dituduh menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Hamas membantah tuduhan ini.
Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 lainnya.
Serangan balasan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. (Nithania Septianingsih)