Psikolog: Prefrontal Cortex Berfungsi Optimal di Usia 20 Tahun

Psikolog anak dan remaja Vera Itabilian. (tangkapan layar)

Psikolog: Prefrontal Cortex Berfungsi Optimal di Usia 20 Tahun

Siti Yona Hukmana • 17 November 2024 13:40

Jakarta: Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana menyebut Prefrontal Cortex (PFC) berfungsi optimal saat berusia 20 tahun. PFC adalah bagian otak yang terletak di lobus frontal, bagian depan otak, dan bertanggung jawab atas fungsi eksekutif. PFC memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian, mengatur tujuan, dan mengendalikan impuls. Sedangkan amigdala adalah bagian otak yang berfungsi untuk mengatur emosi, ingatan, dan perilaku.

Hal ini disampaikan Vera saat menggambarkan cara kerja otak seseorang menggunakan tangan meniru profesor Daniel J. Siegel. Dia memaparkan ini menyusul peristiwa pemaksaan kepada seorang siswa SMK Gloria 2 Surabaya untuk bersujud dan menggonggong usai mengejek rambut siswa SMA Cita Hati mirip anjing pudel.

"Nah, bagian ini (amigdala) baru berfungsi optimal di usia 20 tahunan," kata Vera dalam program Crosscheck Medcom.id, Minggu, 17 November 2024.

Mula-mula Vera mengepalkan tangan kirinya kemudian menggambarkan otak mejelaskan perilaku remaja. Vera menyebut pergelangan tangan adalah batang otak. Kemudian, telapak tangan adalah otak belakang dan jempol adalah bagian sistem limbik.

"Di sini ada amigdala, dia posisinya di dalam. Terus si empat jari ini adalah Cortex yang bergelombang, yang belenuk-belenuk suka kita pesan di restoran padang," terang Vera.

Kemudian, jari tangan yang disebut bagian depan disebut dahi. Vera mengatakan dahi itu terdapat nama bagian yang disebut prefrontal cortex.
 

Baca juga: Pola-Pola Pengasuhan Agar Anak Tak Jadi Pelaku dan Korban Perundungan

Menurutnya, bagian dahi tidak terlalu besar. Tapi, berperan penting melakukan fungsi-fungsi eksekutif. Seperti menyimbangkan antara rasio sama emosi dan memikirkan konsekuensi jauh ke depan.

"Jadi misalnya, oh kalau saya lakukan A efeknya adalah B. Itu tugasnya si prefrontal cortex ini. Terus memilih-milih mana yang baik mana yang buruk. Konsekuensinya apa itu dia tugasnya. Jadi sangat penting untuk pengambilan keputusan," ujar Vera.

Vera mengatakan sebelum beranjak usia 20 tahun, peran utama pengambil keputusan adalah amigdala hijack. Dia mencontohkan ketika seorang ibu yang tertarik diskon di pusat perbelanjaan.

Di usia yang sudah matang, sang ibu tidak akan langsung membeli barang diskon tersebut, karena terlebih dahulu memikirkan hal yang prioritas. Seperti bayar uang sekolah anak dan lainnya.

"Nah, itu karena prefrontal cortexnya sudah matang. Sudah berfungsi optimal," ucapnya.

Berbeda dengan seseorang yang berusia di bawah 20 tahun, Vera mengatakan mereka akan cepat merubah sikap saat tersulut pancingan orang lain. Seperti halnya merokok yang sejatinya tahu bahwa rokok bahaya untuk kesehatan.

Begitu pula membawa kendaraan meski belum mengantongi surat izin mengemudi (SIM) yang akhirnya kecelakaan. Anak di bawah umur terpancing berani membawa mobil karena cemoohan teman.

Vera mengatakan anak-anak yang masih usia 20 tahun ke bawah itu perlu diajak diskusi. Kemudian, membantu merendahkan emosinya. Sebab, remaja yang memiliki otak untuk mengambil keputusan belum matang itu menjadi rentan melakukan perilaku-perilaku berisiko.

"Seperti kekerasan, ya berkaitan dengan seks, drugs, bullying, dan berkaitan yang macam-macam lagi. Posting semua hal personal di media sosial, gitu kan. Jadi misalnya hal-hal yang personal things yang nggak semua orang harus tahu dia posting di sana," pungkas Vera. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)