AS bakal kirim sistem pertahanan udara canggih, THAAD ke Israel. (EPA)
Marcheilla Ariesta • 14 October 2024 10:17
Washington: Amerika Serikat (AS) akan mengirim baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) ke Israel. Pengiriman ini bersama dengan pasukan yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya.
Hal tersebut disampaikan Pentagon, bahkan ketika Iran memperingatkan Washington untuk menjauhkan pasukan militer Amerika dari Israel.
Juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengizinkan penyebaran baterai THAAD atas arahan Presiden Joe Biden.
Dia mengatakan sistem itu akan membantu memperkuat pertahanan udara Israel setelah serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada April dan Oktober.
Pengiriman sistem pertahanan rudal canggih itu berisiko semakin mengobarkan konflik di Timur Tengah meskipun ada upaya diplomatik yang meluas untuk menghindari perang habis-habisan.
Peringatan Iran itu muncul dalam sebuah unggahan di platform sosial X yang telah lama dikaitkan dengan Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, yang mencatat laporan sebelumnya bahwa AS sedang mempertimbangkan pengerahan itu.
Pasukan Israel dan pejuang Hizbullah di Lebanon telah bentrok sejak 8 Oktober 2023, ketika kelompok militan Lebanon itu mulai menembakkan roket ke perbatasan untuk mendukung sekutunya Hamas di Gaza. Akhir bulan lalu, Israel melancarkan invasi darat ke Lebanon.
Israel secara luas diyakini tengah mempersiapkan respons militer terhadap serangan Iran pada 1 Oktober, saat negara itu menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel.
Dalam percakapan singkat dengan wartawan sebelum meninggalkan Florida pada Minggu, Biden mengatakan ia setuju untuk mengerahkan baterai THAAD "untuk membela Israel."
Biden berbicara di Pangkalan Angkatan Udara MacDill di Tampa setelah melakukan kunjungan singkat untuk melihat kerusakan yang disebabkan oleh Badai Milton dan bertemu dengan responden pertama, penduduk, dan pemimpin setempat.
“Pengerahan itu menegaskan komitmen kuat Amerika Serikat untuk membela Israel, dan untuk membela warga Amerika di Israel, dari serangan rudal balistik lebih lanjut oleh Iran,” ucap Ryder, dilansir dari The Independent, Senin, 14 Oktober 2024.
Tidak segera jelas dari mana baterai THAAD itu berasal atau tiba.
Juru bicara tentara Israel Letnan Kolonel Nadav Shoshani, menolak untuk memberikan jadwal kedatangannya. Namun, ia berterima kasih kepada AS atas dukungannya.
AS mengerahkan salah satu baterai ke Timur Tengah bersama dengan batalion Patriot tambahan untuk memperkuat perlindungan bagi pasukan AS di wilayah tersebut akhir tahun lalu setelah serangan 7 Oktober 2023 di Israel oleh militan Hamas.
Ryder juga mengatakan bahwa AS mengirim baterai THAAD ke Israel pada tahun 2019 untuk pelatihan.
Bukan hal yang aneh bagi AS untuk memiliki sejumlah kecil pasukan di Israel, yang dianggap AS sebagai sekutu regional utama.
Secara umum, ada sejumlah kecil pasukan di sana secara konsisten serta pengerahan rotasi rutin untuk pelatihan dan latihan.
THAAD akan menambah lapisan lain pada pertahanan udara Israel yang sudah signifikan, yang mencakup sistem terpisah yang dirancang untuk mencegat ancaman jarak jauh, jarak menengah, dan jarak pendek. Israel baru-baru ini menghentikan sistem Patriot buatan AS setelah puluhan tahun digunakan.
Menurut laporan April oleh Congressional Research Service, Angkatan Darat memiliki tujuh baterai THAAD. Secara umum masing-masing terdiri dari enam peluncur yang dipasang di truk, 48 pencegat, peralatan radio dan radar, dan membutuhkan 95 tentara untuk mengoperasikannya.
THAAD dianggap sebagai sistem pelengkap Patriot, tetapi dapat mempertahankan wilayah yang lebih luas. Sistem ini dapat mengenai target pada jarak 150 hingga 200 kilometer, dan digunakan untuk menghancurkan ancaman rudal balistik jarak pendek, jarak menengah, dan jarak menengah terbatas yang berada di dalam atau di luar atmosfer.
Badan Pertahanan Rudal AS bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem ini, tetapi dioperasikan oleh Angkatan Darat. Sistem kedelapan telah didanai dan dipesan dan diharapkan akan berada di lapangan tahun depan.
Baca juga: Menlu Retno Desak AS Bertindak Tegas Jaga Tugas UNIFIL di Lebanon