Koordinator Nasional Pemantau Pemilu PB PMII Hasnu. Foto: Istimewa.
Arga Sumantri • 11 September 2023 20:26
Jakarta: Pemantau Pemilu Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memberikan sanksi kepada stasiun televisi yang menampilkan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dalam siaran azan magrib. Kemunculan Ganjar dinilai sarat motif politik.
"Munculnya bacapres Ganjar Pranowo di tayangan azan MNCTV dan RCTI tersebut tentu syarat motif politik, konflik kepentingan dalam unsur pemberitaan dan membuat kegaduhan di ruang publik," kata Koordinator Nasional Pemantau Pemilu PB PMII, Hasnu, melalui keterangan tertulis, Senin, 11 September 2023.
Hasnu mengatakan sebagian publik menilai munculnya Ganjar dalam tayangan azan merupakan bentuk politik identitas yang disiarkan televisi. Namun, Pemantau Pemilu PB PMII lebih melihat kasus itu sebagai upaya yang mengarah kampanye terselubung.
"Kampanye terselubung di luar jadwal ini harus disikapi oleh KPI dan Bawaslu. Karena pesannya sangat untuk menggaet dukungan publik," jelas Hasnu.
Hasnu mengatakan publik menanti sikap tegas KPI dan Bawaslu terhadap stasiun televisi swasta tersebut. Ini penting untuk meredam kegaduhan publik serta persepsi liar yang mengaitkan kemunculan Ganjar bagian dari politisasi identitas dengan menggunakan simbol-simbol agama dan tempat ibadah.
Hasnu berharap setiap stasiun televisi netral dan profesional dalam menyajikan konten penyiaran memasuki Pemilu 2024. Tidak boleh ada lagi fenomena mencuri start kampanye. Sejatinya, jadwal kampanye baru dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Hasnu mendesak KPI dan Bawaslu segera meminta klarifikasi serta memberikan sanksi sesuai UU Penyiaran dan UU Pemilu untuk televisi swasta terkait kemunculan Ganjar. Klarifikasi perlu dilakukan untuk mengungkap motif di balik kemunculan Ganjar, serta bagaimana relasi dan afiliasi politik stasiun televisi tersebut.
"Sejumlah langkah KPI dan Bawaslu tersebut di atas ditunggu-tunggu publik agar melahirkan pemilu yang bersih dan berwibawa," tegas Hasnu.
Sosok Ganjar muncul dalam tayangan azan yang disiarkan MNCTV dan RCTI, televisi milik Hary Tanoesoedibjo. Hary diketahui merupakan pemilik MNC Group sekaligus Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo).Pada kontestasi Pilpres 2024, Perindo menjadi salah satu partai pendukung Ganjar sebagai capres.