Kelompok pemberontak Houthi berpatroli di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. (AP Photo/Hani Mohammed)
Medcom • 1 November 2023 14:39
Sanaa: Pemberontak Houthi asal Yaman telah meluncurkan serangan rudal dan drone terhadap Israel pada Selasa, 31 Oktober 2023. Untuk kali pertamanya, Houthi mengeklaim serangan tersebut, yang dapat dipandang sebagai bentuk deklarasi perang terhadap Israel.
Masuknya Houthi dalam perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas ini berpotensi memicu eskalasi konflik regional.
Houthi sebelumnya diduga telah menyerang Israel dengan rudal dan drone ke jalur pelayaran penting di Laut Merah awal bulan ini. Angkatan Laut Amerika Serikat berhasil menghalau serangan tersebut.
Kelompok yang menganut paham Syiah Zaydi itu telah menguasai kota Sanaa, ibu kota Yaman, sejak tahun 2014. Houthi mengeklaim telah melakukan tiga serangan terhadap Israel, tanpa menyebut waktu tepatnya.
Kamis lalu, selain serangan Houthi yang dihalau AS, terjadi ledakan misterius di kota resor Taba di Mesir dekat perbatasan Israel. Ledakan tersebut telah melukai enam orang.
"Pasukan kami meluncurkan sejumlah besar rudal balistik dan sejumlah besar drone ke berbagai sasaran musuh Israel," jelas juru bicara militer Houthi Brigjen Yahya Saree, seperti dikutip dari Time, Rabu, 1 November 2023.
"Angkatan Bersenjata Yaman mengonfirmasi bahwa operasi ini adalah operasi ketiga untuk mendukung saudara-saudara kami yang tertindas di Palestina, dan mengonfirmasi bahwa kami akan terus melakukan serangan yang lebih berkualitas dengan rudal dan drone hingga agresi Israel berhenti," sambungnya.
Menurut Israel, serangan pada hari Selasa menunjukkan adanya fungsi sistem pertahanan rudal Arrow yang sangat jarang dilaporkan. Rudal itu berfungsi menahan rudal balistik jarak jauh dengan hulu ledak yang dirancang sebagai penghancur sasaran ketika berada di luar orbit, kata Center fir Strategic di Washington.
"Semua ancaman udara dicegat di luar wilayah Israel," kata militer Israel. "Tidak ada infiltrasi yang teridentifikasi ke wilayah Israel," lanjutnya.