Harun Masiku. Foto: Dok MI
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan pencarian buronan sekaligus mantan caleg dari PDIP Harun Masiku bukan senjata untuk menaikkan pamor Ketua KPK Firli Bahuri di tengah skandal pemerasan. Keputusan perburuan tersangka kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) itu diklaim disetujui oleh semua komisioner.
"Begini. Semua tindakan KPK diputuskan oleh pimpinan berlima atau mayoritas pimpinan. Keputusan pencarian HM (Harun Masiku) sudah lama dilakukan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada Medcom.id, Selasa, 21 November 2023.
Alex juga menegaskan pencarian Harun sudah dilakukan sejak tersangka itu menjadi buronan. Namun, memang hingga kini belum bisa ditemukan.
"Kalaupun belum berhasil bukan berarti kita tidak berusaha," ucap Alex.
Dia juga menegaskan pencarian Harun tidak berkaitan dengan skandal pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Menurut Alex, tidak ada korelasi antara dua perkara tersebut.
"Tidak ada hubungannya dengan persoalan yang dihadapi Pak FB (Firli Bahuri)," ujar Alex.
Alex mengamini pihaknya tidak bisa membeberkan pencarian Harus secara terbuka untuk menjaga proses perburuan. Tapi, dia menyayangkan masyarakat terlalu memercayai narasi tersangka kasus suap itu tidak dicari karena KPK tidak mengumumkan.
"Masyarakat lebih banyak mendengar komentar dari pihak-pihak yang tidak memahami persoalan pemberantasan korupsi dan tidak tahu apa yang dilakukan KPK. Jadi para komentator yang hanya berdasarkan rumor," kata Alex.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menegaskan instansinya serius mencari buronan sekaligus mantan Caleg PDIP Harun Masiku. Surah penangkapan dan pencarian baru diteken.
"Tiga minggu lalu saya menandatangani surat perintah penangkapan dan pencarian terhadap HM (Harun Masiku)," kata Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 14 November 2023.
Firli mengatakan pencarian Harun belum pernah disetop sampai saat ini. Semua informasi singgah di beberapa negara pun ditindaklanjuti.
"Plt Deputi Penindakan (Brigjen Asep Guntur Rahayu) menyampaikan berangkat ke negara tetangga tapi lagi-lagi belum berhasil melakukan penangkapan walaupun informasi sudah cukup kuat," ujar Firli.