Warga Surabaya Diimbau Tak Panic Buying, Stok Pangan Aman

Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan stok bahan pangan aman dengan harga yang stabil saat menjelang Tahun Baru 2025 (Nataru). Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak panic buying dalam membeli bahan pangan pokok, terutama minyak goreng.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Surabaya, Vykka Anggradevi Kusuma, mengatakan bahwa Indeks Ketahanan Pangan (IKP) di Kota Pahlawan pada bulan Desember berada di angka 3,8. Artinya, stok bahan pangan yang dimiliki cukup untuk kebutuhan masyarakat.

"Ketersediaan bahan pangan di pasaran sangat cukup. Masyarakat tidak perlu panik atau menimbun stok makanan," kata Vykka, Kamis, 26 Desember 2024.

Vykka menjelaskan bahwa sebelumnya Pemkot Surabaya melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sudah mendistribusikan stok bahan pangan seperti minyak goreng, beras, tepung terigu, dan gula ke 69 pasar. Kios TPID yang ada di pasar akan melayani pedagang maupun masyarakat umum, sehingga ketersediaan stok dan harga dipastikan stabil sesuai aturan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Terutama stok Minyakita sudah didistribusikan ke pasar-pasar melalui TPID, jadi masyarakat tidak perlu khawatir atau berlebihan dalam membeli. Stok tercukupi dengan harga Rp 16 ribu untuk Minyakita," katanya.

Baca:  Stok Pangan di Sampit Kalteng Aman hingga 3 Bulan Mendatang

Selain melalui TPID, Vykka mengungkap bahwa Pemkot Surabaya terus melakukan pengendalian inflasi melalui operasi pasar, pasar murah, serta menerjunkan satgas untuk memonitoring langsung di lapangan.

"Jadi menjelang natal sampai tahun baru, kami melakukan monitoring dan evaluasi bersama jajaran terkait mengenai harga-harga yang ada di pasar. Kami mengupayakan agar stok terkendali dengan harga yang stabil," ujarnya.

Ia berpesan kepada masyarakat agar tetap bijak dalam membeli bahan pangan untuk kebutuhan Nataru. Sebab, stok bahan pangan di Kota Surabaya dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami menjamin bahan pangan masih sangat mencukupi dan terkendali. Jadi warga diharapkan membeli dengan sewajarnya tanpa perlu panic buying," tandasnya.