Indonesia Catatkan Inflasi 0,44% di Desember 2024

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Indonesia Catatkan Inflasi 0,44% di Desember 2024

M Ilham Ramadhan Avisena • 2 January 2025 12:40

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi inflasi sebesar 0,44 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada Desember 2024. Itu terjadi seiring dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang meningkat dari 106,33 di November 2024 menjadi 106,80 pada Desember 2024.

"Terjadi kenaikan IHK dari 106,33 pada November 2024 menjadi 106,80 pada Desember 2024. Inflasi bulanan pada Desember 2024 lebih tinggi dari inflasi November 2024 dan juga inflasi Desember 2023," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2024.

Adapun inflasi bulanan pada Desember 2024 banyak dipengaruhi oleh pergerakan inflasi kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau. BPS mencatat kelompok pengeluaran itu mengalami inflasi 1,38 persen dan memberikan andil sebesar 0,38 persen terhadap inflasi umum.

Adapun komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi ialah telur ayam ras dan cabai merah. Keduanya, kata Pudji, memberikan andil terhadap inflasi masing-masing sebesar 0,06 persen.


(Ilustrasi bahan-bahan pokok. Foto: Medcom.id)

Selain telur ayam ras dan cabai merah, komoditas lain yang juga menyumbang inflasi Desember 2024 ialah ikan segar, cabai rawit, bawang merah dan, minyak goreng. Komoditas tersebut masing-masing memberikan andil inflasi 0,03 persen. Sedangkan komoditas bawang putih, sawi hijau, daging ayam ras, dan beras memiliki andil inflasi masing-masing 0,01 persen.

Sementara berdasarkan komponen pembentuk inflasi, komponen harga bergejolak menjadi penyumbang utama inflasi. Komponen tersebut tercatat mengalami inflasi 2,04 persen dan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,33 persen.

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen ini adalah telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih," jelas Pudji.
 

Baca juga: Bantuan Pangan Beras Disalurkan selama 6 Bulan di Tahun Depan
 

Komponen inti inflasi 0,17%


Sementara komponen inti tercatat mengalami inflasi 0,17 persen dan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah minyak goreng, emas perhiasan, dan kopi bubuk.

Sedangkan komponen harga diatur pemerintah tercatat mengalami inflasi sebesar 0,03 persen dan disebut tak memberikan andil yang signifikan terhadap tingkat inflasi umum.

Adapun secara tahunan (year on year/yoy) tingkat inflasi umum Indonesia tercatat di angka 1,57 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari November 2024 yang tercatat 1,55 persen (yoy), namun lebih rendah dari Desember 2023 yang tercatat 2,61 persen (yoy).

Secara tahunan, komponen inti menjadi penyumbang utama inflasi. Komponen tersebut tercatat mengalami inflasi 2,26 persen dan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 1,44 persen. Komoditas yang dominan menyumbang inflasi ialah emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, nasi dengan lauk, dan biaya sewa rumah.

Sementara komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi 0,56 persen dan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,11 persen. Komoditas utama penyumbang inflasi pada komponen itu ialah sigaret kretek mesin (SKM), sigaret kretek tangan (SKT), dan sigaret putih mesin (SPM).

Sedangkan komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,12 persen dan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,02 persen. Komoditas utama penyumbang inflasi di komponen tersebut ialah beras, bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, dan telur ayam ras.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)