Sebuah sesi di Dewan Keamanan PBB di New York, AS. (EPA)
Willy Haryono • 15 April 2024 15:02
New York: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa langsung menggelar pertemuan darurat hanya berselang beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan ke wilayah Israel pada Minggu dini hari, 14 April 2024.
Pertemuan darurat ini mengindikasikan kepanikan Israel, yang langsung mengadukan serangan Iran ke organisasi global tersebut.
Dalam pertemuan, Utusan Tetap Israel untuk PBB Gilad Erdan mendesak DK PBB "menerapkan semua kemungkinan sanksi terhadap Iran sebelum terlambat" dan juga "mengutuk Iran atas aksi teror mereka," lapor kantor berita AFP.
Sebelum Erdan bersuara, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menyerukan semua pihak untuk menahan diri – karena khawatir akan terjadi eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel.
"Baik kawasan maupun dunia tidak mampu menanggung lebih banyak perang," kata Guterres kepada Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan darurat.
"Timur Tengah berada di ambang kehancuran. Masyarakat di kawasan menghadapi bahaya nyata berupa konflik skala penuh yang menghancurkan. Sekaranglah waktunya untuk meredakan dan mengurangi ketegangan," sambungnya.
Utusan Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menanggapi pernyataan Guterres dengan mengatakan bahwa republik Islam menggunakan "hak bawaannya untuk membela diri" dan "tidak punya pilihan" lain selain bertindak.
Dia menegaskan negaranya "tidak menginginkan eskalasi atau perang," namun akan menanggapi setiap "ancaman atau agresi."
Amir juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk menghindari konfliknya dengan Israel. Ia menambahkan dalam pesan di media sosial X bahwa pembalasan Iran terhadap Israel sudah dianggap selesai. Amir merujuk pada balasan Iran atas serangan Israel yang menghancurkan gedung konsulat Teheran di Damaskus pada 1 April.
"Namun, jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah," tegasnya.
Sementara itu di Teheran, Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Hossein Salami mengatakan, setiap serangan Israel di masa depan terhadap kepentingan dan rakyat Iran akan memicu pembalasan langsung dari Iran sendiri.
"Kami telah menetapkan persamaan baru untuk selanjutnya, setiap serangan yang dilakukan (Israel) terhadap rakyat, properti, atau kepentingan kami akan memicu respons timbal balik yang berasal dari Republik Islam Iran,” media pemerintah mengutip pernyataan komandan utama IRGC, Hossein Salami.
Baca juga: Komandan IRGC: Setiap Serangan Israel ke Iran akan Dibalas