Presiden AS Joe Biden. (EPA)
Willy Haryono • 21 April 2024 15:51
Washington: Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) menyetujui paket bantuan militer yang telah lama tertunda ke Ukraina sebagai bentuk persatuan bipartisan yang jarang terjadi. RUU ini juga membahas mengenai penguatan pertahanan Israel dan Taiwan, serta membahas mengenai wacana larangan penggunaan aplikasi TikTok asal Tiongkok.
Empat RUU dalam paket senilai USD95 miliar telah disetujui secara berturut-turut, meski hal tersebut membuat masa depan Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, berada dalam keraguan ketika ia berupaya menangkis para pengkritik yang marah dari sayap kanan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa RUU ini akan "memberikan dukungan penting kepada Israel dan Ukraina; memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza, Sudan, Haiti, dan lokasi lainnya, serta meningkatkan keamanan dan stabilitas di Indo-Pasifik."
Melansir dari Malay Mail pada Minggu, 21 April 2024, Biden memuji para anggota parlemen yang bersatu dari Partai Demokrat dan Republik "untuk menjawab panggilan sejarah."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut baik dana sebesar USD61 miliar yang dialokasikan untuk negaranya, dengan mengatakan bahwa bantuan militer dan ekonomi akan "menyelamatkan ribuan nyawa."
Senat AS akan menyetujui RUU tersebut pada Selasa mendatang. Dari Senat, jika disetujui, maka RUU itu akan dibawa ke Biden untuk ditandatangani.
RUU tersebut merupakan hasil perundingan sengit selama berbulan-bulan, yang diwarnai tekanan dari sekutu AS serta permohonan bantuan berulang kali dari Zelensky.
AS merupakan pendukung militer utama Ukraina dalam perang melawan Rusia. Namun Kongres AS belum menyetujui pendanaan skala besar untuk sekutunya selama hampir satu setengah tahun, terutama karena perselisihan antar Demokrat dan Republik.
Baca juga: Lihat Israel Dibantu AS, Zelensky Juga Tuntut Hal Serupa di Ukraina