Pasukan Israel berpatroli di Hebron, Tepi Barat. (AP)
Willy Haryono • 6 March 2024 13:32
Ramallah: Prajurit Israel menangkap 22 warga Palestina di sejumlah wilayah di Tepi Barat pada Selasa kemarin, termasuk dua orang yang pernah dibebaskan dari penjara dalam kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas pada November 2023. Seorang perempuan juga termasuk yang ditangkap Israel.
Klub Tahanan Palestina, sebuah organisasi non-pemerintah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penangkapan dilakukan di kota Ramallah, Hebron, Nablus, Tulkarm, Qalqilya, dan Jericho.
Mengutip dari laman Xinhua, Rabu, 6 Maret 2024, penangkapan ini diduga disertai "penyiksaan, pemukulan, operasi sabotase, perusakan besar-besaran di rumah-rumah, dan penyitaan dana."
Organisasi tersebut mengidentifikasi Aman Nafe dan Hanan al-Barghouti dari desa Kobar dekat Ramallah. Keduanya telah dibebaskan dari penjara dalam pertukaran sandera-tahanan selama gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas pada November tahun lalu. Ada juga perempuan bernama Mona Abu Hussein dari desa Aboud yang ditangkap Israel.
Sejauh ini, tentara Israel telah menangkap sembilan tahanan Palestina yang dibebaskan dalam pertukaran sandera-tahanan, termasuk tiga anak-anak dan dua wanita, menurut sumber-sumber Palestina.
Dalam gencatan senjata sementara selama seminggu pada November tahun lalu, 105 sandera sipil telah dibebaskan dari tawanan Hamas, termasuk 81 warga Israel, 23 warga Thailand, dan satu warga Filipina.
Sementara itu, lembaga-lembaga yang menangani urusan tahanan Palestina melaporkan bahwa Israel membebaskan 240 tahanan Palestina dari penjara selama gencatan senjata, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak.