Wakil Presiden AS Kamala Harris saat hadir di sebuah acara di Selma, Alabama, 3 Maret 2024. (Jake Crandall/The Montgomery Advertiser via AP)
Willy Haryono • 4 March 2024 09:10
Alabama: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris meminta Israel untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza guna meringankan penderitaan warga Palestina di wilayah tersebut. Harris menyebut kondisi di Gaza saat ini "tidak manusiawi."
Komentar Harris merupakan yang tertajam dari pemimpin senior AS yang menyerukan agar Israel lebih serius menangani kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Hadir dalam sebuah acara di Selma, Alabama di hari Minggu, Harris juga mendesak kelompok pejuang Palestina Hamas untuk menyepakati perjanjian gencatan senjata dengan Israel. Jika kesepakatan itu terwujud, Hamas akan membebaskan sejumlah sandera yang ditukar dengan tahanan Palestina.
Dalam kerangka perjanjian terbaru, gencatan senjata di Gaza akan berlangsung selama enam pekan dan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke wilayah terkepung tersebut.
"Orang-orang di Gaza kelaparan. Kondisinya tidak manusiawi, dan rasa kemanusiaan kita memaksa kita untuk bertindak," kata Harris, mengutip dari laman India Today, Senin, 4 Maret 2024.
"Pemerintah Israel harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan aliran bantuan secara signifikan. Tidak ada alasan," sambungnya.
Sementara itu, Israel memboikot perundingan gencatan senjata Gaza di Kairo pada hari Minggu, setelah Hamas menolak permintaannya untuk memberikan daftar lengkap nama sandera yang masih hidup, menurut laporan sebuah surat kabar Israel.
"Hamas mengeklaim mereka menginginkan gencatan senjata. (Kerangka) kesepakatannya sudah ada. Dan seperti yang telah kami katakan, Hamas perlu menyetujui kesepakatan itu," tutur Harris.
"Mari kita lakukan gencatan senjata. Mari kita satukan kembali para sandera dengan keluarga mereka. Dan mari kita berikan bantuan segera kepada masyarakat Gaza," pungkasnya.
Baca juga: Israel Boikot Pertemuan di Kairo, Harapan Gencatan Senjata Gaza Memudar