Sri Mulyani Bersyukur Ekonomi Indonesia Masih Kuat di Tengah Ekonomi Global yang Melambat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Medcom.id

Sri Mulyani Bersyukur Ekonomi Indonesia Masih Kuat di Tengah Ekonomi Global yang Melambat

Annisa ayu artanti • 8 February 2024 16:17

Jakarta: Perekonomian Indonesia menunjukan kinerja positif dengan tumbuh kuat dan stabil meski berada dalam situasi ekonomi global yang melambat dan penuh ketidakpastian. 
 
Secara keseluruhan, perekonomian di tahun 2023 mencatatkan pertumbuhan yang kuat di kisaran 5,05 persen. 
 
Namun tidak hanya kuat, pertumbuhan ekonomi juga berkualitas, ditunjukkan dengan menurunnya tingkat pengangguran dan kemiskinan. Hal ini tentu tidak lepas dari peran APBN sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat dan tingkat inflasi yang terkendali.
 
Dalam hal ini, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah merespons tanda-tanda perlambatan ekonomi sebagai dampak dari pelemahan global melalui paket kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah. 
 
“Alhamdulillah meski 2023 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat signifikan, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik, ditopang oleh aktivitas permintaan domestik yang masih kuat, khususnya aktivitas konsumsi dan investasi," ujar Sri Mulyani dalam siaran pers, Kamis, 8 Februari 2024.
 

Baca juga: 

Pemerintah Masih Yakin Ekonomi RI di 2024 Bisa Tumbuh 5,2%

Konsumsi masyarakat

Sepanjang 2023, konsumsi masyarakat sebagai kontributor utama perekonomian juga tumbuh sebesar 4,82 persen dan pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) pada triwulan IV-2023 tumbuh positif sebesar 2,81 persen setelah sempat terkontraksi pada triwulan sebelumnya. 
 
Dengan demikian, konsumsi Pemerintah sepanjang 2023 tumbuh sebesar 2,95 persen.Sementara, pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi tercatat sebesar 4,4 persen secara tahunan, atau menguat dibandingkan tahun sebelumnya. 
 
Percepatan penyelesaian Proyek Strategis Nasional, aktivitas belanja modal Pemerintah, hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sektor swasta turut andil menjaga kinerja positif investasi. 
 
Selain itu, kondisi infrastruktur yang semakin meningkat, kinerja ekonomi makro yang sangat baik, serta stabilitas sosial politik yang terjaga menjadi faktor utama menjaga keyakinan pelaku usaha untuk berinvestasi. 
 
Selanjutnya, ekspor riil pada triwulan IV-2023 tumbuh positif di angka 1,64 persen dan 1,32 persen secara tahunan, didorong oleh meningkatnya ekspor barang migas dan jasa serta peningkatan jumlah wisman. 
 
Volume ekspor nonmigas, ekspor kendaraan dan bahan bakar mineral juga turut tumbuh disepanjang tahun 2023. Di sisi lain, impor barang pada triwulan IV-2023 masih terkontraksi sebesar 1,65 persen secara tahunan.
 
Dari sisi produksi, pertumbuhan positif juga tercatat di seluruh sektor lapangan usaha baik di triwulan IV-2023 maupun di sepanjang tahun 2023. Kontributor terbesar dari pertumbuhan tersebut adalah sektor manufaktur, perdagangan, pertanian, dan pertambangan.

Pertumbuhan sektor transportasi

Sementara, peningkatan mobilitas masyarakat juga telah mendorong pertumbuhan sektor transportasi sepanjang 2023. Sejalan dengan itu, sektor akomodasi dan makan minum juga tumbuh positif sebesar 10,01 persen secara tahunan. 
 
Penyelenggaraan berbagai event baik level nasional maupun internasional mendorong daya tarik Indonesia sebagai destinasi wisata. Peningkatan mobilitas juga dipengaruhi oleh musim liburan nataru dan persiapan penyelenggaraan pemilu. 
 
Secara spasial, meskipun seluruh wilayah mencatatkan pertumbuhan positif, namun wilayah berbasis hilirisasi masih terus mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional, seperti Sulawesi, wilayah Maluku dan Papua tumbuh tinggi masing–masing sebesar 6,37 persen dan 6,94 persen, didorong oleh produk-produk hilirisasi mineral. 
 
Hal serupa juga terjadi di Wilayah Kalimantan, Jawa dan Sumatra. Dengan begitu, pemerintah tetap akan terus memantau risiko perlambatan perekonomian dunia yang diperkirakan masih berlanjut pada 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)