Pesawat Air India Mendarat Darurat Usai Terima Ancaman Keamanan

Pesawat milik maskapai Air India. Foto: Anadolu

Pesawat Air India Mendarat Darurat Usai Terima Ancaman Keamanan

Fajar Nugraha • 16 October 2024 09:33

Ottawa: Sebuah penerbangan Air India dengan 211 awak dan penumpang di dalamnya terpaksa melakukan pendaratan darurat pada Selasa 15 Oktober 2024 di wilayah Arktik Kanada. Kepolisian Nasional Kanada menyebutkan, Ini terjadi setelah adanya ancaman keamanan daring.

"Pada 15 Oktober 2024 sekitar pukul 5:21 pagi (waktu setempat), penerbangan Air India 127 melakukan pendaratan darurat ke Iqaluit, Nunavut," kata Kepolisian Kerajaan Kanada (RCMP) dalam siaran pers, seperti dikutip Anadolu, Rabu 16 Oktober 2024.

"Penerbangan tersebut berangkat dari New Delhi dan sedang dalam perjalanan ke Chicago. Semua 211 penumpang dan awak pesawat turun dari pesawat dan dipindahkan ke Bandara Internasional Iqaluit," kata RCMP.

Penumpang sedang diperiksa dan penerbangan akan dilanjutkan sesegera mungkin, Air India memposting di X.

Saluran media NDTV India melaporkan pada hari Selasa bahwa 10 penerbangan maskapai India dibatalkan dalam waktu 48 jam setelah menerima ancaman yang ternyata adalah tipuan.

Ancaman tersebut muncul setelah berita mengejutkan dari Kanada pada hari Senin bahwa pemerintah India telah dikaitkan dengan aktivitas kriminal di Kanada, termasuk pembunuhan dan pemerasan.

RCMP mengatakan pada konferensi pers bahwa kejahatan tersebut menimbulkan "ancaman publik yang serius" bagi warga Kanada. Tuduhan tersebut terungkap saat RCMP menyelidiki pembunuhan warga Sikh Kanada Hardeep Singh Nijjar pada tahun 2023, seorang pendukung utama pembentukan negara Sikh terpisah di India.

Sebagai hasil dari temuan RCMP, Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly mengumumkan pengusiran enam diplomat India dari Kanada dan sebagai tindakan balasan pada Senin, New Delhi memerintahkan enam pejabat diplomatik tinggi Kanada untuk meninggalkan India.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pada hari Senin bahwa Kanada "tidak akan pernah menoleransi keterlibatan pemerintah asing dalam mengancam dan membunuh warga negara Kanada di tanah Kanada – pelanggaran yang sangat tidak dapat diterima terhadap kedaulatan Kanada dan hukum internasional."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)