ilustrasi medcom.id
Media Indonesia • 3 May 2024 16:32
Makassar: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini di sejumlah wilayah Indonesia, mulai 3-9 Mei 2024. Bencana hidrometeorologi mengakibatkan terjadinya bencana seperti banjir, tanah longsor, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Seperti yang terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat, 3 Mei Badan Penanggulangna Bencana Daerah (BPBD) Sulsel menyebutkan ada enam kabupaten yang dilanda bencana banjir dan longsor akibat intensitas hujan yang cukup tinggi.
Ada pun kabupaten yang dilanda banjir dan tanah longsor yaitu di Kabupaten Luwu, Enrekang, Pinrang, Sidrap, Wajo, dan Sinjai. Parahnya lagi, bencana tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia. Ada enam warga Desa Sarek, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, meninggal karena tertimbun longsor.
Keenam korban adalah Rumpak 97, Jatima 55, Rima 84, Muhammad Misdar 29, Mawi 57, Sukma 9, dan Kapila 84. Tidak hanya itu, banjir yang terjadi Kecamatan Suli, Kabupaten Luw mengakibatkan akses jalan Trans Sulawesi sempat tidak bisa dilalui kendaraan, karena air sungai berpidah aliran ke jalan raya.
Baca: Tasikmalaya Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa 14 Hari ke Depan |
"Kami tidak memungkiri jika bencana yang terjadi itu, karena intensitas hujan yang memang tinggi," ungap Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo.
Kendati demikian, dia mengaku tidak hanya melakukan penanggulangan pascabencana, tapi juga harus melakukan langkah-langkah mitigasi, agar jika terjadi bencan tidak ada korban jiwa. Sayangnya, pihak BPBD belum bisa merilis jumlah rumah dan warga yang terdampak bencana banjir dan longsor di enam kabupaten itu dengan alasan masih dilakukan asesmen.
"Saat ini BPBD dan tim SAR gabungan masih fokus melakukan proses evakuasi dan pertolongan korban banjir dan tanah longsor. Yang pasti, bantuan personil dan logistik sudah dikirim ke lokasi-lokasi bencana," tukas Amson.