Capres nomor urut 1 Anies Baswedan. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Fachri Audhia Hafiez • 7 December 2023 09:29
Jakarta: Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, bakal menggalakkan program transformasi transportasi umum besar-besaran di banyak kota. Anies akan menerapkan program seperti di Jakarta, tetapi pendekatannya menyesuaikan kondisi kota.
"Kami pernah melakukannya di Jakarta, transformasi besar-besaran untuk angkutan umum dan konsepnya adalah serupa," kata Anies di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) 2023 dikutip dari YouTube MTI, Rabu malam, 6 Desember 2023.
Anies melihat persoalan angkutan umum yang terjadi saat ini. Mulai dari sopir rebutan penumpang, kejar setoran, dan banyak ngetem.
"Penumpang tidak hanya keluar biaya uang, juga waktu, dan itu fenomena yang dulu terjadi di Jakarta," ucap Anies.
Formula yang dipakai di Jakarta saat Anies menjabat gubernur, yakni mengajak operator angkutan umum bekerja sama. BUMD dalam hal ini, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), membeli pelayanan dari operator-operator kendaraan.
"Jadi kita mengubah pola transaksinya, bila dulu penumpang bertransaksi dengan operator, lalu pemerintah jadi regulator dan mengawasi. Kita ubah transaksinya, adalah operator bertransaksi dengan negara dengan pemerintah, lewat TransJakarta," ujar Anies.
Anies menjelaskan pemerintah daerah membeli jasa operator per kilometer (Km). Lalu, ditetapkan dalam satu hari mereka harus berputar berapa Km dengan rute yang sudah ditentukan.
"Dengan cara seperti itu maka mereka memiliki ketenangan pendapatan, karena selama mereka menjalankan kilometernya dengan tepat, mereka akan terima revenue dari pemerintah. Hidup tenang, tidak perlu ngetem, tidak perlu kebut-kebutan," kata Anies.
Sementara itu, skema tarif juga ditentukan. Penumpang membayar ke pemerintah bukan operator langsung.
Misalnya, penumpang membayar tarif angkutan umum maksimal Rp10 ribu dengan jaminan tiket yang terintegrasi untuk kemana pun rute yang ingin dituju. Skema itu didukung pengaturan dana kewajiban pelayanan publik atau public service obligation (PSO).
"Pendekatan yang kami lakukan ini berdampak pada jumlah ridership, daily ridership di Jakarta pada tahun 2017 sekitar 350.000 penumpang per hari. Setelah konsep ini diterapkan dalam 2 tahun, meningkatkan menjadi sekitar 1 juta penumpang per hari," ungkap Anies.
Baca Juga: Anies Janji Hadirkan Integrasi Transportasi Massal di Medan |