Imigran Perusak Rusun Puspa Agro Sidoarjo Berjumlah 30 Orang

Sidoarjo: Pelaku perusakan tempat penampungan sementara imigran, di Rusun Puspa Agro Kabupaten Sidoarjo, diduga bukan warga etnis Rohingya, seperti diunggah dalam media sosial. Para pelaku adalah imigran dari negara lain.

Kerusakan tempat penampungan imigran, di Rusun Puspa Agro Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, saat ini sudah diperbaiki sementara dan dengan diganti triplek. Peristiwa gesekan antarpengungsi di tempat tersebut sudah beberapa kali terjadi hingga merusak fasilitas.

Peristiwa perusakan tempat penampungan pengungsi tersebut, terjadi pada Jumat, 8 Desember 2023, gegara jengkel listrik padam. PLN memadamkan listrik karena terjadi kebakaran, pada sebuah gudang marketplace dekat pengungsian.

"Pelaku perusakan tempat penampungan pengungsi luar negeri itu bukan warga etnis Rohingya," ucap Kasubsi Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Surabaya, Wahyu Tri Wibowo, Senin, 11 Desember 2023.

Menurutnya, Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri di Sidoarjo menyebutkan, jumlah pengungsi asal etnis Rohingya di sana hanya lima orang. Sedangkan pelaku perusakan diperkirakan sekitar 30 orang dari jumlah total imigran di Rusun Puspa Agro Sidoarjo, sebanyak 297 orang.

"Mereka berasal dari berbagai negara yang mengalami konflik politik, dan sebagian besar dari Timur Tengah. Terbanyak dari Afganistan, dan negara Timur Tengah lain seperti Sudan, Syria, Irak, Iran, Palestina," terang dia.

Selain itu ada dari negara-negara Afrika seperti Somalia, dan Asia Tenggara seperti etnis Rohingya dari Myanmar. Para imigran ini mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari, dari International Organization for Immigration sebesar Rp1.250.000 per bulan.

Sebagian para imigran sudah bertahun-tahun, berada di Indonesia, sehingga banyak yang sudah bisa berbahasa Indonesia. Mereka ingin hidup dan bekerja di negara ketiga, seperti Australia, Amerika Serikat, Kanada, dan Selandia Baru.