Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen Kementerian ESDM
Annisa ayu artanti • 8 December 2023 08:52
New York: Harga minyak ditutup lebih rendah pada Kamis waktu setempat ke level terendah dalam enam bulan terakhir.
Melansir Investing.com, Jumat, 8 Desember 2023, harga minyak mentah berjangka AS (WTI) turun 0,06 persen menjadi USD69,34 per barel. Sementara kontrak Brent turun 0,34 persen menjadi USD74,95 per barel.
Kenaikan harga minyak memudar
Tren peningkatan harga minyak tertahan karena kekhawatiran kelebihan pasokan masih ada di tengah kegelisahan permintaan baru.
Angka-angka bea cukai Tiongkok menunjukkan impor minyak mentah di November merosot sembilan persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Itu memperburuk kekhawatiran akan permintaan di negara tersebut dan membatasi kenaikan harga minyak.
Sebuah keputusan dari lembaga pemeringkat Moody's (NYSE: MCO) untuk menurunkan prospek peringkat hutang negara RRT pada awal minggu ini juga telah merusak sentimen investor.
Baca juga: Pertama Kalinya, Harga Minyak Dunia Anjlok di Bawah USD70 per Barel
Moody's menurunkan peringkat negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini akibat krisis pasar properti, serta kurangnya dukungan kebijakan yang jelas dari pemerintah.
Para analis juga khawatir dengan peningkatan stok bensin AS yang lebih tinggi dari perkiraan, yang mengisyaratkan goyahnya permintaan di negara konsumen minyak terbesar di dunia ini.
Para pemimpin Rusia dan Arab Saudi bertemu
Pada Rabu, Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dan keduanya dilaporkan mendiskusikan koordinasi lebih lanjut di antara negara-negara anggota OPEC+.
Arab Saudi dan Rusia telah memimpin kelompok produsen minyak utama dalam memangkas pasokan sepanjang 2023 dalam upaya untuk menaikkan harga minyak mentah.
Namun, harga minyak telah merosot sekitar 10 persen sejak OPEC+ mengumumkan pengurangan produksi minggu lalu. Pemangkasan ini hanya bersifat sukarela bagi para anggota kelompok ini, membuat banyak trader skeptis akan kemampuan mereka untuk menaikkan harga.
Namun, meskipun pengumuman OPEC+ mengecewakan pasar, OPEC+ diperkirakan masih akan membantu mengetatkan pasar minyak mentah secara marginal pada kuartal pertama 2024.
Para analis memperkirakan Brent akan diperdagangkan di kisaran USD80-an pada awal 2024.