Industri Entertainment dan Media Bisa Raih Pendapatan hingga USD3,8 Triliun pada 2028

Industri media dan entertainment. Foto: Unsplash.

Industri Entertainment dan Media Bisa Raih Pendapatan hingga USD3,8 Triliun pada 2028

Arif Wicaksono • 22 July 2024 16:40

Jakarta: Meskipun menghadapi hambatan ekonomi, gangguan teknologi, dan peningkatan persaingan geografis dan industri, industri entertainment & media (E&M) global terus tumbuh dengan total pendapatan naik lima persen menjadi USD2,8 triliun pada 2023.
 

baca juga:

Perusahaan Kecerdasan Buatan Deteksi Penipuan Siap Go Public


Menurut PwC Global Entertainment & Media Outlook 2024-2028 dalam laporan yang mencakup 11 segmen pendapatan di 53 negara dan wilayah, menemukan pendapatan E&M global diproyeksikan mencapai USD3,4 triliun pada 2028, tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 3,9 persen.

Yang paling menonjol, pendapatan iklan diperkirakan akan mencapai USD1 triliun pada 2026 dan diproyeksikan menyumbang lebih dari setengah (55 persen) dari total pertumbuhan pendapatan industri E&M selama lima tahun ke depan.

Laporan ini juga menemukan layanan streaming, yang secara tradisional bergantung pada model langganan, menghadapi peningkatan persaingan dan tantangan dalam penggunaan dan adopsi konsumen, dan mencari konsolidasi, live sport (termasuk acara besar seperti Olimpiade Musim Panas), pengetatan berbagi password, dan model berbasis iklan untuk mendorong pertumbuhan.

Global Entertainment & Media Leader, PwC Germany, Werner Ballhaus mengatakan seiring pertumbuhan industri E&M global, pelaku pasar menghadapi risiko dan peluang. Perubahan preferensi konsumen, dan ketidakpastian seputar dampak transformasi digital yang berkelanjutan serta teknologi baru dan yang muncul seperti Generative AI (Gen AI), menginspirasi gelombang reinventasi model bisnis.

Dia mengatakan pelaku pasar harus membayangkan kembali bagaimana perusahaan mereka dapat menciptakan, menyampaikan, dan menangkap nilai, memanfaatkan pertumbuhan iklan serta peluang kuat yang ditawarkan oleh AI.

"Dengan semakin banyaknya konsumen yang mengonsumsi konten secara daring, perusahaan juga perlu mendiversifikasi penawaran produk mereka dan terus terhubung dengan konsumen di platform tempat mereka menghabiskan lebih banyak waktu.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Juli 2024.

PwC Indonesia Telecommunications, Media, and Technology Leader, Triono Soedirdjo, mengatakan AS tetap menjadi pasar pengeluaran konsumen dan iklan terbesar di dunia dengan CAGR 4,3 persen hingga 2028, mewakili lebih dari sepertiga pengeluaran global pada 2023.

"Namun, pasar besar lainnya termasuk Tiongkok (7,1 persen) dan India (8,3 persen), serta pasar yang berkembang seperti Indonesia (8,5 persen) dan Nigeria (10,1 persen), meningkat lebih cepat," jelas dia.  

Indonesia dan India disorot sebagai pasar besar yang menunjukkan pertumbuhan cepat, dengan Tiongkok juga menunjukkan kinerja yang kuat. Pertumbuhan di Indonesia didorong oleh campuran peningkatan pengeluaran konsumen dan dukungan strategis pemerintah, sehingga menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam lanskap media dan hiburan global.

Pendapatan iklan global

Pendapatan iklan global diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,7 persen hingga 2028, mengungguli dua segmen E&M utama lainnya yang dianalisis: konektivitas (2,9 persen) dan konsumen (2,2 persen).

Total pendapatan iklan akan mencapai USD1 triliun pada 2026. Iklan diproyeksikan menyumbang 55 persen dari total pertumbuhan industri E&M selama lima tahun ke depan berdasarkan tiga segmen E&M utama yang dianalisis.

Iklan internet adalah komponen terbesar dan salah satu yang tumbuh paling cepat dalam industri periklanan. Pendapatan iklan internet tumbuh 10,1 persen pada 2023, menambahkan USD52,5 miliar pendapatan baru, dan diproyeksikan tumbuh pada CAGR sebesar 9,5 persen hingga tahun 2028, sehingga akan menyumbang 77,1 persen dari total belanja iklan.

Layanan streaming mencari model baru untuk mendorong pertumbuhan

Penggunaan layanan streaming dan adopsi konsumen meningkat, meskipun pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena penyedia layanan menghadapi peningkatan persaingan dan tantangan dalam membuat konsumen membayar lebih untuk barang dan jasa digital.

Langganan global untuk layanan video over-the-top (OTT) akan meningkat menjadi 2,1 miliar pada 2028 dari 1,6 miliar pada 2023 atau mewakili CAGR sebesar lima persen. Pendapatan rata-rata global dari setiap pelanggan video OTT diperkirakan tidak meningkat besar, hanya naik dari USD65,21 pada 2023 menjadi USD67,66 pada 2028.

Efek plateu ini mendorong penyedia layanan streaming terkemuka untuk merombak model bisnis mereka dan mencari pendapatan baru di luar langganan, termasuk memperkenalkan varian berbasis iklan (biaya langganan yang lebih rendah dengan konten berisi iklan), pengetatan berbagi password, memperkenalkan live sport, dan konsolidasi industri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)