SMPN 19 Kota Depok. Metro TV
Media Indonesia • 18 July 2024 09:43
Bandung: Terungkapnya skandal manipulasi nilai rapor di SMPN 19 Kota Depok Jawa Barat (Jabar), yang meloloskan 51 siswanya ke sejumlah SMAN saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, membuat Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin prihatin dan kecewa.
"Tentu saya kecewa dan sedih dengan temuan manipulasi nilai rapor pada PPDB 2024, ini bukan sebuah prestasi. Kami bukannya bangga, tapi justru kecewa karena seharusnya tingkat pendidikan ini dimulai kebaikan. Tapi ini diawali dengan kecurangan," ungkap Bey Ketika meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKN 1 Bandung, pada Rabu, 17 Juli 2024.
Menurut Bey, Pemprov sudah melaporkan kecurangan dalam pelaksanaan PPDB di Kota Depok itu ke Kemendikbud. Pemprov Jabar pun, akan mengevaluasi agar PPDB tahun depan berjalan lebih adil. Untuk diketahui pada PPDB 2024, pihaknya telah menganulir 223 Calon Peserta Didik Baru (CPDB) di tahap pertama dan 54 CPDB di tahap kedua. Mayoritas kasusnya adalah ditemukannya kecurangan pada sistem zonasi.
"Di tahap pertama PPDB, kami menganulir 223 CPDB dan di tahap kedua 54 CPDB. Kami bukan bangga menganulir, tapi justru sedih karena harus diawali dengan kecurangan sehingga dengan berat hati kami harus lakukan hal itu," terangnya.
Baca: Mark Up Nilai Rapor, 51 Siswa SMPN Depok Dianulir Masuk SMA Negeri |