Ilustrasi. Medcom.id.
Siti Yona Hukmana • 26 November 2024 07:59
Jakarta: Polisi menjelaskan peristiwa yang menewaskan Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO), 17 siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah diduga akibat luka tembakan senjata api (senpi). Pelajar itu disebut diduga terlibat tawuran.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menjelaskan bahwa korban terlibat kelompok gangster bernama Tanggul Pojok. Kelompok tersebut tawuran dengan Gangster Seroja di wilayah Semarang Barat, pada Minggu dini hari, 24 November 2024.
"Pada saat itu (Sabtu malam) kita tangani ada 3 lokasi tawuran, pertama di wilayah Gayamsari, kedua di Semarang Utara dan ketiga di Semarang Barat. Ini (kejadian di Semarang Barat)," kata Irwan dalam keteranganya, dikutip Selasa, 26 November 2024.
Menurut Irwan, pihaknya telah memeriksa 12 orang dari dua kelompok berbeda. Yakni Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok. Hasil penyelidikan awal, Gamma diketahui merupakan anggota Geng Tanggul Pojok.
"Nah, korbannya ini kebetulan dari geng Tanggul Pojok yang saat kedua kelompok gangster ini melakukan tawuran, kemudian muncul anggota polisi," ujar Irwan.
Irwan menuturkan petugas kepolisian datang hendak melerai. Namun, malah mendapatkan perlawan oleh korban.
“Kemudian dilakukan upaya untuk melerai, namun kemudian ternyata anggota polisi informasinya dilakukan penyerangan. Sehingga dilakukan tindakan tegas,” beber Irwan.
Kendati demikian, Irwan menyebut pihaknya masih terus mendalami peristiwa
tawuran yang memakan korban jiwa ini. Termasuk memeriksa anggota yang melepaskan tembakan tersebut.
“Penanganan terhadap ketiga peristiwa ini saat ini sedang kita dalami, kita ungkap siapa-siapa saja yang terlibat,” pungkasnya.
Sebelumnya, seorang siswa SMKN 4 Kota Semarang, Jawa Tengah, berinisial GRO, dilaporkan meninggal diduga akibat luka tembak senjata api di tubuhnya. Kabar tewasnya siswa SMK ini viral di media sosial.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Dwi Subagio, membenarkan peristiwa yang menewaskan siswa yang tinggal di Kembangarum, Kota Semarang itu.
"Betul. Untuk (penanganan) kejadiannya di Polrestabes," kata Dwi di Semarang, Senin, 25 November 2024.
Sementara itu, Wakil Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, juga membenarkan informasi tentang meninggal dunia salah seorang siswanya itu. Menurut dia, kabar duka kematian GRO justru diperoleh dari teman-teman korban.
Pihak sekolah telah mendatangi rumah duka. Setiba di rumah duka, jenazah korban telah diberangkatkan ke Sragen untuk dimakamkan. Selama menempuh pendidikan, siswa Kelas XI tersebut tinggal bersama neneknya.
Informasi lain yang diterima pihak sekolah, terdapat dua siswa lain yang bersama almarhum saat kejadian. Namun, Kedua siswa belum masuk sekolah dan belum bisa dimintai keterangan tentang peristiwa yang terjadi pada Minggu dini hari itu.
"Kami masih menunggu informasi dari orang tua keduanya," ujarnya.