Lebih Dari 1.000 Tenaga Kesehatan di Gaza Dibunuh oleh Pasukan Israel

Serangan Israel di Gaza turut tewaskan 1.151 petugas medis. Foto: EFE-EPA

Lebih Dari 1.000 Tenaga Kesehatan di Gaza Dibunuh oleh Pasukan Israel

Medcom • 18 September 2024 17:05

Gaza: Kementerian Kesehatan Palestina menginformasikan bahwa operasi militer Israel di Gaza merenggut nyawa 1.151 tenaga kesehatan Palestina. Baru-baru ini menerbitkan nama-nama korban sebanyak 986, dengan verifikasi untuk 165 sisanya masih berlangsung karena jenazah lainnya disembunyikan di bawah reruntuhan.

Jumlah korban yang tewas ini mengejutkan ini mencakup 156 dokter, 260  perawat, dan 300 staf pendukung, yang menyoroti dampak penghancuran pada infrastruktur perawatan kesehatan Gaza. 

Sehingga terkena dampak serangan udara Israel yang berulang dan penggerebekan terhadap fasilitas kesehatan yang menyebabkan di wilayah tersebut lumpuh. Pasien-pasien yang terluka akibat perang menghadapi ancaman kematian yang semakin besar karena keterbatasan tenaga medis dan infrastruktur yang hancur.

“Tak hanya menjadi korban serangan, para tenaga kesehatan juga mengalami penangkapan, penyiksaan, dan bahkan pembunuhan saat berada dalam tahanan Israel,” laporan Anadolu, Rabu 18 September 2024.

Salah satu kasus, yaitu kematian Dr. Iyad Rastisi, seorang dokter di departemen maternitas Rumah Sakit Kamal Adwan, yang meninggalkan dibawah penyiksaan selama penahanannya oleh pasukan Israel. Dan Dr. Adnan al-Bursh, seorang dokter bedah terkemuka. 

“Hal ini memperlihatkan perlakuan kejam yang kerap menarketkan dokter dan tenaga medis lainnya,” imbuh laporan itu. 

Laporan tentang korban pekerja kesehatan muncul di tengah pengungkapan yang lebih luas bahwa lebih dari 41.200 warga Palestina telah meninggal sejak konflik meningkat, dengan hampir 7.000 korban belum tercatat secara resmi. 

Angka-angka ini mencakup 11.355 anak dari 16.700 anak, diantaranya ditemukannya 710 bayi yang menyoroti krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.

Konflik ini menjadi perhatian dunia, terutama atas tingginya jumlah korban di kalangan tenaga kesehatan, anak-anak, jurnalis, dan pekerja kemanusiaan. 

Jumlah korban tewas dalam kategori ini mencapai rekor tertinggi dalam sejarah modern, dengan lebih dari 220 pekerja PBB dan 170 jurnalis tewas akibat serangan udara Israel.

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas di antara pekerja kesehatan dan warga sipil lainnya di Gaza merupakan salah satu yang tertinggi yang tercatat dalam konflik baru-baru ini, yang memicu seruan mendesak untuk perdamaian dan akuntabilitas. (Nithania Septianingsih)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)