Capres nomor urut 1 Anies Baswedan. (Medcom.id/Theo)
Theofilus Ifan Sucipto • 1 December 2023 15:36
Jakarta: Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan tidak sepakat dengan sistem resentralisasi. Anies ingin mempertahankan desentralisasi namun dibarengi pembenahan sistem.
"Desentralisasi diiringi dengan guideline dan KPI (key performance indicator) atas capaian yang harus dilakukan provinsi, kabupaten, dan kota," kata Anies dalam dialog persama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Desember 2023.
Anies mengatakan desentralisasi penting karena pemerintah pusat tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah di seluruh daerah. Desentralisasi memberi kewenangan bagi pemerintah daerah untuk menuntaskan hal tersebut.
Sayangnya, kata Anies, selama ini tidak ada arahan atau target kinerja dari pemerintah pusat ke daerah. Hal itu berkaca dari pengalamannya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Pemerintah pusat harus susun kebijakan sampai level kabupaten/kota sehingga setiap kepala daerah tahu apa yang harus dikerjakan," ujar dia.
Baca juga: Anies Berkomitmen Bawa Program BOTI ke Nasional |