Putri Purnama Sari • 12 December 2025 18:36
Jakarta: Ungkapan “Masya Allah” adalah salah satu kalimat dzikir yang sering diucapkan oleh umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat ini muncul ketika melihat sesuatu yang menakjubkan, indah, atau sebagai bentuk pengingat bahwa semua terjadi atas kehendak Allah SWT.
Namun, tidak sedikit yang masih salah memahami konteks penggunaannya. Berikut penjelasan lengkap mengenai arti “Masya Allah”, makna mendalamnya, dan kapan kalimat ini sebaiknya diucapkan.
Arti Masya Allah
Secara bahasa, Masya Allah berarti: “Apa yang Allah kehendaki (pasti terjadi).” Kalimat ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang kita lihat atau alami, baik berupa kebaikan, keindahan, maupun kejadian apa pun terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT.
Ungkapan ini juga merupakan bentuk pengakuan bahwa manusia tidak memiliki kekuatan apa pun tanpa kuasa Allah.
Makna Mendalam Masya Allah
Lebih dari sekadar ucapan spontan, “Masya Allah” menyimpan beberapa makna penting:
1. Mengakui kebesaran Allah
Ketika melihat keindahan alam, prestasi seseorang, atau hal baik lainnya, kita mengucapkan “Masya Allah” sebagai tanda bahwa semua itu adalah ciptaan dan kehendak-Nya.
2. Bentuk pujian tanpa memuji berlebihan
Dalam Islam, memuji terlalu berlebihan dapat menimbulkan ujub atau rasa sombong. “Masya Allah” menjadi pujian yang tetap menempatkan Allah sebagai sumber kebaikan.
3. Sebagai doa agar terhindar dari ‘ain (mata jahat)
Ucapan ini dapat menjadi perlindungan agar orang yang dipuji tidak terkena dampak buruk dari rasa iri atau kagum yang berlebihan.
4. Menunjukkan kekaguman yang positif
Saat melihat hal baik, “Masya Allah” mengungkapkan rasa takjub dengan cara yang penuh adab.
Kapan Sebaiknya Mengucapkan Masya Allah?
Ucapan “Masya Allah” dapat digunakan dalam banyak situasi, antara lain:
- Melihat sesuatu yang indah atau menakjubkan
- Saat mendengar kabar gembira atau prestasi seseorang
- Ketika memuji seseorang agar tidak menimbulkan rasa iri
- Mengagumi ciptaan Allah.
Keutamaan Mengucapkan Masya Allah
- Mengingatkan diri bahwa semua terjadi atas kehendak Allah
- Menjaga hati dari sifat sombong
- Mencegah pujian berlebihan
- Dapat menjadi doa keberkahan
- Menjadi adab ketika memuji atau mengagumi.