PPRE Raih Kontrak Baru Proyek Pertambangan di Halmahera Timur

Ilustrasi. Foto: dok PPRE.

PPRE Raih Kontrak Baru Proyek Pertambangan di Halmahera Timur

Husen Miftahudin • 26 November 2025 16:13

Jakarta: PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil memperoleh kontrak baru untuk Pekerjaan Pengembangan dan Operasi Pertambangan milik PT Position di Desa Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara.

Dalam proyek ini, PPRE akan mengerjakan sejumlah lingkup utama, meliputi clear and grub, topsoil removal, waste removal, ore production limonite, dan ore production saprolite.

Vice President Corporate Secretary PPRE Mei Elsa Kembaren menyampaikan pencapaian ini sejalan dengan fokus perusahaan dalam memperluas cakupan bisnis pertambangan serta peningkatan kepercayaan pasar terhadap PPRE.

"Kontrak ini memperkuat langkah kami dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. Dengan dukungan pengalaman dan teknologi, PPRE berkomitmen memberikan hasil terbaik melalui pengelolaan sumber daya yang profesional," ucap Mei Elsa dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 26 November 2025.

Dengan tambahan kontrak baru ini, PPRE semakin optimistis dapat mendorong peningkatan kinerja operasional sekaligus memperkuat perannya dalam pengembangan industri pertambangan nasional.

"PPRE berkomitmen menghadirkan layanan unggul melalui pemanfaatan teknologi yang tepat, pengelolaan proyek yang terstruktur, serta standar keselamatan kerja yang ketat," tegas Mei Elsa.
 

Baca juga: Berdampak Positif, Pertambangan Dinilai Mampu Mengerek Ekonomi Masyarakat


(Ilustrasi aktivitas eksplorasi pertambangan. Foto: dok MI)
 

Raih kontrak baru Rp3,6 triliun hingga kuartal III


Adapun, PPRE mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp3,6 triliun hingga periode kuartal III-2025. Kontribusi terbesar berasal dari segmen jasa pertambangan yang mencapai hampir 80 persen dari total kontrak baru di sepanjang tahun berjalan.

Diversifikasi usaha PPRE kini terfokus pada sektor jasa pertambangan, yang telah menjadi penyumbang dominan terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan, dengan kontribusi sekitar 60 persen sampai 70 persen sepanjang 2025.

Selain nikel, perusahaan juga sedang melakukan ekspansi jasa pertambangan ke proyek bauksit dan mineral lain seiring dengan kebijakan hilirisasi nasional

Sementara sektor energi dan konstruksi non- pertambangan masih menjadi lini pendukung, segmen jasa pertambangan terus menjadi motor utama pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas perusahaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)