Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak. ANTARA/Mansyur
Silvana Febiari • 17 December 2025 10:36
Lebak: Warga Kabupaten Lebak, Banten, diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir dan longsor. Hal ini seiring dengan meningkatnya curah hujan di daerah tersebut.
"Kami berharap masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam dapat meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem itu," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Febby Rizky Pratama, dikutip dari Antara, Rabu, 17 Desember 2025.
BPBD Lebak telah menyampaikan peringatan kewaspadaan bencana banjir dan longsor ke seluruh aparatur kecamatan, desa, dan kelurahan, serta relawan. Penyampaian peringatan kewaspadaan tersebut guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material yang lebih besar.
Selama beberapa hari terakhir, curah hujan cukup tinggi yang ditandai hujan sedang hingga sangat lebat disertai angin kencang dan petir melanda wilayah ini. Oleh karena itu, masyarakat di 26 kecamatan yang masuk daerah rawan bencana banjir dan longsor seperti kecamatan Rangkasbitung, Kalanganyar, Cipanas, Curugbitung, Cileles , Cibadak, Warunggunung, Maja, Muncang, Sobang, Lebakgedong, Cibeber, Cilograng, Bayah, Cihara, Cigemblong , Bojongmanik, Banjarsari, Leuwidamar, dan Cimarga, diminta meningkatkan kewaspadaan.
Daerah-daerah tersebut masuk rawan bencana karena topografi alamnya terdapat pegunungan, perbukitan, dan daerah aliran sungai. "Kami mengingatkan masyarakat jika curah hujan lebat hingga lebih dari empat jam, maka segera mengungsi ke tempat yang lebih aman dari ancaman
bencana alam," ujar Febby.
Menurutnya, peringatan kewaspadaan curah hujan tinggi dikeluarkan agar kasus bencana banjir bandang pada 2020 tidak terulang. Pasalnya, bencana tersebut mengakibatkan korban jiwa dan ribuan warga Lebak mengungsi ke sejumlah kecamatan.
_11zon(1).jpg)
Ilustrasi banjir. Metrotvnews.com/ Khairunnisa Puteri M
BPBD Lebak kini berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menghadapi bencana alam. Polres Lebak, relawan Tagana, dan PMI bahkan membuka posko kesiapsiagaan.
Selain itu, peralatan evakuasi untuk penanganan bencana alam telah disiapkan. Peralatan itu meliputi kendaraan roda dua dan roda empat, mobil dapur, tenda, pelampung, kapal karet, senso, tambang, serta alat komunikasi.
"Kami bersama anggota dan relawan siap siaga di posko utama BPBD Lebak menghadapi
cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana alam," tandas Febby.