Pembersihan material lumpur pascabanjir di Kota Padang. Dok. Diskominfo Padang
Media Indonesia • 2 December 2025 12:58
Padang: Bencana hidrometeorologi dan ekologis yang melanda Kota Padang mengakibatkan kerusakan 22 sekolah, terdiri dari 8 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Taman Kanak-kanak (PAUD/TK), 12 Sekolah Dasar (SD), dan 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp6,8 miliar.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, kerusakan terjadi di berbagai wilayah. Delapan PAUD/TK yang terdampak antara lain TK Kak Zahara (Air Pacah, Koto Tangah), TK Bunda Musnidar, PAUD KB Mekarsari (Air Tawar Barat), TK Tunas Kemala (Alang Lawas), TK Islam Shabrina (Nanggalo), PAUD SPS Bustanul Ulum (Lambung Bukit), TK Al Witri (Kuranji), dan TK Al Mursalat 1 (Kuranji).
Sementara 12 SD yang mengalami kerusakan adalah SDN 49 Batang Kabung, SDN 20 Dadok Tunggul Hitam (Koto Tangah), SD Negeri 04 Baringin (Balai Gadang), SDN 16 Air Tawar Timur, SDIT Nurul Ikhlas (Padang Utara), SDN 26 Air Tawar Timur, SDN 28 Air Tawar Timur, SDIT International Al-Amin (Nanggalo), SD Negeri 12 Kampung Lapai, SD Negeri 14 Tabing Banda Gadang (Nanggalo), SDN 33 Kalumbuk (Kuranji), dan SDN 32 Kuranji.
Adapun dua SMP yang terdampak adalah SMP IT Al Amin Padang (Nanggalo) dan SMP Islam Darul Quran (Koto Tangah). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova, menyebutkan proses belajar mengajar di sejumlah sekolah telah kembali berlangsung. Namun, untuk sekolah terdampak, aktivitas masih menyesuaikan kondisi.
“Keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik adalah yang utama. Jadi untuk sekolah yang tidak terdampak sudah mulai Senin, 1 Desember 2025 kemarin,” tandas Yopi Krislova.
Langkah pemulihan dan perbaikan fasilitas pendidikan di 22 sekolah tersebut kini menjadi prioritas dinas setempat. Proses ini diharapkan dapat berjalan cepat agar kegiatan belajar mengajar dapat segera kembali normal di seluruh sekolah di Kota Padang.

Ilustrasi: Anggota BPBD Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Ulakan Tapakis. Antara/Tangkapan layar