Kelompok pemberontak Houthi asal Yaman. (Anadolu Agency)
Houthi Akan Anggap Kehadiran Israel di Somaliland sebagai Sasaran Militer
Muhammad Reyhansyah • 29 December 2025 20:05
Sanaa: Pemimpin kelompok pemberontak Houthi asal Yaman, Abdul Malik al-Houthi, memperingatkan pada Minggu kemarin bahwa setiap bentuk kehadiran Israel di Somaliland, salah satu wilayah di Somalia, akan diperlakukan sebagai “sasaran militer." Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas langkah Israel yang mengakui Somaliland sebagai negara berdaulat.
Dalam pernyataannya yang dimuat kantor berita Saba dan dikutip Middle East Monitor, Senin, 29 Desember 2025, al-Houthi menegaskan bahwa pihaknya memandang “setiap kehadiran Israel di wilayah Somaliland sebagai target militer bagi angkatan bersenjata Houthi, karena hal itu merupakan bentuk agresi terhadap Somalia dan Yaman, serta ancaman bagi keamanan kawasan."
Jumat lalu, Israel menjadi negara pertama yang secara resmi mengakui Somaliland, wilayah yang secara sepihak mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia pada 1991. Hingga kini, pengakuan internasional terhadap Somaliland masih sangat terbatas dan ditolak oleh pemerintah Somalia.
Al-Houthi memperingatkan bahwa pengakuan tersebut berpotensi membawa konsekuensi serius. Menurutnya, “musuh Israel berupaya menjadikan Somaliland sebagai pijakan untuk aktivitas permusuhan terhadap Somalia, negara-negara Afrika, Yaman, dan negara-negara Arab, dengan cara yang mengancam keamanan Laut Merah dan Teluk Aden.”
Selama beberapa dekade, Somaliland berupaya memperoleh pengakuan internasional dengan menonjolkan stabilitas relatif di tengah konflik berkepanjangan di Somalia.
Somaliland memiliki posisi strategis di Teluk Aden dan telah membangun sistem pemerintahan sendiri, termasuk mata uang, paspor, serta angkatan bersenjata, meskipun status kedaulatannya masih diperdebatkan di tingkat global.
Baca juga: Warga Somalia Beramai-ramai Protes Pengakuan Israel atas Somaliland