Willy Sebut Laga Perubahan Upaya NasDem Membangun Semangat Nasionalisme

Jakarta: Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, menegaskan pentingnya Laboratorium Gerakan (Laga) Perubahan. Program tersebut dinilai sebagai ruang pendidikan politik sekaligus wadah konsolidasi nasional bagi seluruh kader NasDem di Indonesia.

Hal itu disampaikan Willy saat membuka kegiatan Laga Perubahan di Kampus Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Oktober 2025.  Willy menekankan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar agenda rutin, melainkan bagian dari upaya konkret membangun kesadaran kolektif tentang semangat kebangsaan dan nasionalisme.

“Ini kan kelanjutan dari NTT, Bali, Kalimantan Selatan, dan Kalteng. Ini kelas besar, animonya juga terus bertambah, dan itu tentu menjadi suatu kegembiraan tersendiri dimana agenda rutin untuk melakukan pendidikan politik apalagi ini konsepnya Laga Perubahan," kaya Willy melalui keterangan tertulis, Jumat, 10 Oktober 2025.

Ketua Komisi XIII DPR itu menegaskan, Laga Perubahan menjadi wadah bagi kader untuk memahami persoalan di setiap daerah secara utuh bukan secara parsial. Melalui konsolidasi lintas wilayah, NasDem ingin menghadirkan spirit republikan, yaitu semangat untuk berpikir dan bertindak sebagai satu bangsa, bukan sekadar mewakili kepentingan daerah atau identitas tertentu.
 

Baca juga: Sambut HUT ke-14, NasDem Gelar Kegiatan Donor Darah

“Kalau partai politik tidak memberikan inkubasi kalau partai yang tidak memiliki kawah Candradimuka, bagaimana membangun Indonesia itu sebuah keniscayaan," ungkap Willy.

Lebih lanjut, Willy mengajak kader untuk meneguhkan kembali kepercayaan publik terhadap lembaga parlemen. Menurut dia, ketidakpercayaan publik terhadap wakil rakyat sering muncul karena adanya jarak antara representasi dan partisipasi masyarakat.

“Jadi bukan nanti hari ini itu yang kemudian harus dijawab secara konsisten dan konkrit jadi tidak berjarak kita ingin laboratorium gerakan perubahan ini mendiskusikan apa program lalu kita jawab langsung," kata dia.

Ia juga menyinggung pentingnya membangun kemandirian daerah tanpa hanya bergantung pada APBN dan APBD. Willy mencontohkan bagaimana pada masa lalu, inisiatif lokal melalui program seperti Inpres menjadi motor pembangunan berbasis gotong royong.

Willy juga mendorong agar setiap kader di daerah menghadirkan praktik-praktik baik yang bisa saling menginspirasi, mulai dari gerakan penghijauan, penyediaan air bersih, hingga inovasi kebijakan publik yang pro-rakyat.

“Bahkan beberapa kenapa tidak Sumatra kita pernah berbicara tentang simulasi gempa, NasDem justru jadi pelopor bukan hanya restorasi selama ini kita tidak ada simulasi gempa tuh di sekolah nah itu praktik-praktik seperti itu yang kita butuhkan di dalam laga perubahan ini," tutup Willy.