Sampah Menumpuk di Cakung Dikeluhkan Warga, Enam Truk Besar Dikerahkan

Truk sampah Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Cakung mengangkut sampah di Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Foto: ANTARA/Siti Nurhaliza.

Sampah Menumpuk di Cakung Dikeluhkan Warga, Enam Truk Besar Dikerahkan

Fachri Audhia Hafiez • 6 November 2025 19:10

Jakarta: Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Cakung mengerahkan enam truk besar dan mesin pengangkat (shovel loader) untuk mengangkut sampah di Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Tumpukan sampah itu sudah lama dikeluhkan warga.

"Besok, Jumat, 7 November 2025, kami akan melakukan pengangkutan sampah menggunakan alat berat. Rencananya antara empat sampai enam truk besar," kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Lingkungan Hidup Kecamatan Cakung Encep Suryana saat dihubungi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 6 November 2025.
 


Encep menyebut hal ini menindaklanjuti keluhan warga terkait penumpukan sampah yang mengakibatkan bau menyengat. Bahkan, mengganggu akses jalan di sekitar lokasi.

Ia mengatakan, nantinya truk besar tersebut akan mengangkut sampah untuk dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. "Karena petugas gerobak sedang libur, maka kami akan pakai shovel dan angkut menggunakan truk besar ke Bantargebang," ucap Encep.

Pengangkutan itu melibatkan 10 personel, terdiri dari pengemudi, pengawas, dan kru yang bertugas menutup muatan dengan terpal. "Pengemudi empat sampai enam orang, pengawas dua orang, kru dua orang untuk pasang terpal, jumlah 10 orang," jelas Encep.


Ilustrasi sampah. Foto: Dok. Metrotvnews.com.

Sebelumnya, warga di Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur kembali mengeluhkan penumpukan sampah yang mengakibatkan bau menyengat. "Bau banget ini sampahnya tercium banget," kata salah satu warga RT 06 Kelurahan Penggilingan Tusiah, 38, di Cakung, Jakarta Timur.

Penumpukan sampah tersebut sudah berlangsung hampir empat bulan tanpa penanganan tuntas. Menurut Tusiah, aktivitas pengangkutan yang seharusnya berjalan cepat justru menjadi lambat karena dilakukan secara manual oleh petugas kebersihan dan warga sekitar.

"Sampah ini sudah berhari-hari antre panjang banget. Menaikkan ke truk juga masih manual, dibantu banyak orang," ujar Tusiah.

Warga berharap, Pemerintah Kota Jakarta Timur melalui Suku Dinas Lingkungan Hidup segera menindaklanjuti keluhan ini dengan membuka kembali tempat penampungan sementara lama yang ada di pinggir kali.

Sementara, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut volume sampah harian di Jakarta saat ini sudah sekitar 8.000 ton per hari. Selain itu, Pramono juga menyebut bahwa Jakarta memiliki cadangan timbunan sampah sekitar 55 juta ton di TPST Bantargebang. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fachri Audhia Hafiez)